Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
18 Oktober) dan Prancis Terbuka (20-25 Oktober).
Turnamen ini juga jadi ajang penting untuk meraih poin demi melancarkan jalan menuju Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro.
Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir jadi salah satu kekuatan Indonesia untuk mencari gelar di dua ternamen tersebut. Mereka menjadi runner-up pada Denmark Terbuka 2014 lalu menjuarai Prancis Terbuka 2014.
"Target kami pada setiap turnamen pasti menjadi juara. Persiapan kami jelang turnamen ini hanya dua minggu. Sebagai pemain kami harus bisa mengatur kondisi agar tetap fit dan siap tanding. Pokoknya kami mau tampil nothing to lose saja, tetapi tetap memberikan yang terbaik," tutur Liliyana.
"Kami juga menyadari persaingan di ganda campuran semakin ketat. Sekarang kekuatan ganda campuran sudah merata. Dari babak pertama kami sudah mesti mewaspadai lawan. Semua lawan kami anggap berat. Namun, ada satu lawan yang tentunya kami fokuskan untuk dikalahkan yaitu Zhang Nan/Zhao Yunlei (China)," kata Liliyana menambahkan.
Di nomor ganda putri, pasangan Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii masih jadi andalan. Mereka baru saja meraih gelar superseries perdana di Korea Terbuka, dua pekan lalu.
Dari nomor ganda putra, harapan terbesar masih ada pada pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Meski gagal membawa pulang gelar juara dari Jepang Terbuka dan Korea Terbuka, pasangan nomor satu Indonesia ini tetap jadi ancaman bagi semua lawan.