Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Barcelona Siap Melawan UEFA

By Senin, 26 Oktober 2015 | 17:30 WIB
Luis Enrique, dibuat resah oleh rumor pengaturan skor di el clasico. (Gonzalo Arroyo Moreno/Getty Images)

Dalam rentang satu dekade terakhir, Barcelona dikenal sebagai tim yang bergelimang gelar. Namun, selain mendekap trofi, belakangan Barca juga dibuat sibuk oleh urusan sanksi.

Barcelona menatap musim 2015/16 dengan lilitan sanksi. Klub kebanggaan masyarakat Catalan itu dilarang FIFA mendaftarkan pemain baru sampai Januari 2016.

Sanksi tersebut muncul karena Barca dianggap bersalah kala merekrut 10 pemain asing di bawah umur pada rentang 2009 sampai 2013.

Pukulan buat Barca bertambah keras karena FIFA meminta mereka menyingkirkan “pemain muda bermasalah” tadi dari La Masia.

“Tidak adil, berlebihan, dan dibesar-besarkan,” tutur Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, menanggapi interpretasi baru FIFA mengenai sanksi buat klubnya pada September silam.

“Tak adil bahwa mereka tak boleh berada di La Masia, khususnya bagi pemain belia yang ingin bermain sepak bola untuk Barca dan itu adalah hasrat mereka,” kata Bartomeu menambahkan.

FIFA bukan satu-satunya lembaga yang berurusan dengan Barcelona. Komisi anti kekerasan Spanyol pada 27 Juli 2015 menjatuhkan denda senilai 66.000 euro (990 juta rupiah) bagi Blaugrana.

Mereka dianggap gagal menjalankan prosedur standar pengamanan dan kontrol terhadap objek terlarang (salah satunya cerawat) di final Copa del Rey 2015 kontra Athletic Bilbao di Camp Nou.

Alasan lain Barca mendapat denda adalah mereka dinilai lamban dan kurang kooperatif mencegah pihak-pihak yang ingin menggunakan laga Copa del Rey 2015 sebagai sarana menyuarakan protes berbau politik.

Kala itu, fan Barcelona kompak bersiul ketika lagu kebangsaan Spanyol dimainkan menjelang sepak mula final Copa del Rey 2015.