Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sriwijaya FC membuat kejutan karena lolos ke final Piala Presiden 2015 setelah menang 2-1 (agregat 3-2) atas Arema Cronus pada pertandingan kedua semifinal Piala Presiden 2015 yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Minggu (11/10/2015). Sriwijaya pun merusak final impian karena mereka yang akan menghadapi Persib Bandung pada pertandingan final yang akan digelar pada 18 Oktober.
Sebelumnya, banyak kalangan yang memprediksi Arema yang akan menghadapi Persib pada partai puncak, sehingga tercipta final impian. Tetapi dengan hasil ini, prediksi tersebut tak menjadi kenyataan.
Bermain imbang 1-1 pada pertemuan pertama, Arema mengambil inisiatif serangan. Mereka wajib meraih kemenangan untuk meraih tiket final. Sementara Sriwijaya hanya butuh hasil imbang tanpa gol untuk lolos ke final.
Arema pun tampil menekan sejak awal laga. Sriwijaya hanya terlihat bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik saat menguasai bola.
Singo Edan sempat mencetak gol pada menit ke-14. Namun, gol tersebut dianulir karena Cristian Gonzales dinilai sudah beada di posisi offside saat menanduk bola.
Setelah itu, Arema kesulitan mengembangkan permainannya. Laskar Wong Kito tampak mampu memberikan perlawan. Titus Bonai dan kawan-kawan sigap dalam meredam serangan Arema.
Sriwijaya sempat melepas ancaman melalui tendangan bebas Hyun Koo pada menit ke-39. Namun, kiper Arema, Kurnia Meiga, mampu melakukan penyelamatan gemilang dengan menepis bola dari tembakan Hyun Koo.
Gawang Arema akhirnya benar-benar kebobolan melalui tembakan Asri Akbar pada menit ke-42. Dari luar kotak penalti, Akbar dengan kaki kanannya melepas tembakan keras yang tak mampu dibendung Meiga. Gol ini membuat Arema semakin terancam karena tim pasukan Joko Susilo butuh dua gol untuk lolos ke final.
Saat pertandingan babak kedua berjalan dua menit, El Loco nyaris mencetak gol balasan dengan melepaskan tandukan keras dari umpan Benny Wahyudi. Namun, Gonzales harus gigit jari karena bola mampu ditangkap kiper Dian Agus.
Ancaman tersebut dibalas Patrich Wanggai melalui tandukan kerasnya pada menit ke-65. Apes, tandukan Wanggai masih melebar.