Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Panpel Zona Kalimantan Waswas

By Tulus Muliawan - Sabtu, 3 Oktober 2015 | 11:50 WIB
Ilustrasi. (Gonang Susatyo/BOLA/JUARA.net)

Campur tangan Tim Transisi terhadap pelaksanaan Pra PON cabor sepak bola mulai membuat gerah dan waswas Asprov-asprov yang menjadi tuan rumah. Jatim mengundurkan diri menggelar babak kualifikasi Zona Jawa di Gelora Delta Sidoarjo akibat KONI Jatim tak ingin bermasalah di belakang hari. Kini, kekhawatiran juga menghantui panpel Kalsel yang akan jadi tempat laga penyisihan Zona Kalimantan.

"Kami sedang menunggu turunnya surat ijin dari Polda Kalsel dan Polres Kota Banjarmasin. Pihak kepolisian berjanji besok (Sabtu, 3/9/2015), akan dikirimkan ke panpel, tetapi kami akan proaktif datang ke Polda dan Polres. Siapa tahu ada kendala, karena kami khawatir kesulitan yang dialami teman-teman panpel Sulbar terjadi kepada kami," tutur Baktiansyah, Sekretaris Panpel Zona Kalimantan.

Kejadian yang dialami Sulawesi Barat, ungkap Baktiansyah, izin dari Polda setempat harus dimintakan rekomendasi ke Mabes Polri. Ini jelas membutuhkan waktu. Padahal jadwal kick off Pra PON tinggal dua hari lagi.

"Tampaknya pihak kepolisian mematuhi surat edaran Tim Transisi yang mengharuskan panpel Pra PON kordinasi dengan lembaga bentukan Menpora itu. Jika itu terjadi, pelaksanaan Pra 1PON bisa kacau balau," kata Baktiansyah.

Baktiansyah juga mengeluhkan campur tangan Tim Transisi yang baru mengirimkan surat imbauan secara mendadak, ketika panpel Kalsel telah menjalankan proses penyelenggaraan Pra PON.

"Kami terima surat imbauan itu dua hari lalu. Sementara sejak jauh hari proses administrasi sudah berjalan. Kami tinggal menunggu izin kepolisian. Kalau keamanan tak memberi izin karena harus mematuhi surat Tim Transisi, berarti kami harus mulai dari nol lagi. Padahal tim peserta sudah ada yang tiba di Banjarmasin," jelas Baktiansyah.

Menurut Baktiansyah, campur tangan Tim Transisi menimbulkan kebingungan. Sejak awal tim bentukan Kemenpora itu menyatakan hanya membekukan PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti.Tapi kegiatan Asprov hingga Askot dan Askab PSSI di daerah jalan terus.

"Sikap dan kebijakan Tim Transisi bikin kami bingung. Katanya Asprov dan asosiasi turunannya di daerah boleh beraktifitas. Nah, sekarang kami mau beraktifitas dipersulit. Kasihan para peserta kalau jadwal Pra PON mundur atau ditunda lagi. Ini bisa mematikan semangat sepak bola di daerah," ujar Baktiansyah.