Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Danny Ings bakal absen hingga akhir kompetisi. Christian Benteke pun belum cukup fit untuk membela Liverpool pekan ini. Toh, fakta ini tak menjadi masalah bagi manajer baru The Reds, Juergen Klopp (48). Manajer baru ini akan menjadi sang pembeda.
Badai cedera mengganggu persiapan Klopp untuk melakoni debut sebagai Manajer Liverpool pada akhir pekan ini.
Menjelang duel kontra Tottenham Hotspur di White Hart Lane (17/10), Klopp harus menerima fakta bahwa setidaknya empat amunisi Liverpool tengah didera cedera.
Selain Ings dan Benteke, Joe Gomez serta Roberto Firminho juga tak akan bisa tampil pada duel pekan ke-9 Premier League 2015/16 itu.
Liverpool memiliki dua penyerang untuk menghadapi Tottenham, yaitu Daniel Sturridge dan bomber muda, Divock Origi. Pengganti Brendan Rodgers itu memastikan tak hanya mengandalkan Sturridge untuk berperan sebagai pembobol gawang lawan.
“Kami juga memiliki Origi. Kalian mengenalnya?” ucap Klopp saat bertemu media menjelang duel. “Hal pertama yang saya pelajari, saya tidak akan memikirkan pemain yang tak siap tampil saat ini. Dua striker, dan saya tidak membutuhkan lebih banyak lagi,” katanya seperti dilansir situs Mirror.
Meski hanya memiliki dua penyerang, Liverpool dipastikan akan tetap bermain agresif. Gegenpressing merupakan filosofi permainan yang selalu diterapkan Klopp sejak masih menangani Borussia Dortmund.
Dalam bahasa Jerman, gegen bisa berarti “serangan balik”. Klopp akan memastikan pasukannya terus menekan lawan. Barisan pertahanan akan bertransformasi menjadi sumber serangan timnya. Di sisi lain, Klopp mengaku belum berencana melakukan perubahan signifikan di kubu Liverpool.
Waktu yang terlalu singkat untuk mengenal pasukannya membuat Klopp hanya melakukan sedikit modifikasi bagi tim barunya. “Saat ini bukan momen yang tepat untuk melakukan banyak perubahan. Saya hanya perlu melakukan sedikit perbaikan ke arah yang benar,” ujar Klopp.
Tak cuma itu, Klopp ingin memastikan anak buahnya kembali menikmati sepak bola. Menurutnya, hanya dengan cara itu Liverpool bisa kembali bangkit ke jajaran klub elite Inggris. “Saya ingin melihat lebih banyak keberanian, lebih banyak kesenangan di mata mereka. Saya ingin melihat para pemain menyukai apa yang mereka lakukan di lapangan,” ungkap manajer berkewarganegaraan Jerman tersebut.