Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
bomber berkelas wahid. Daftarnya sangat panjang. Dimulai era Jose Luis Caminero, Fernando Torres, Diego Forlan, Kun Aguero, Radamel Falcao, hingga Diego Costa.
Mario Mandzukic menjadi penerus tradisi apik itu saat dibeli dari Bayern Muenchen pada musim kemarin. Begitu pula dengan Jackson Martinez, yang diboyong dari FC Porto pada awal musim 2015/16.
Akan tetapi, baik pada musim 2014/15 maupun pada awal musim ini, sosok paling tajam klub bukanlah duet yang direncanakan sejak awal. Sumber gol terbanyak Los Colchoneros justru datang dari Antoine Griezmann.
Pada musim lalu, Griezmann, yang notabene tak berposisi sebagai penyerang tunggal, justru mampu mengukir 25 gol di seluruh kompetisi. Personel Les Bleus itu mengungguli koleksi Mandzukic sebanyak lima gol. Namun, di La Liga saja, komparasinya ialah 22 gol berbanding 12.
Beranjak ke musim ini, Griezmann kembali membuktikan dirinya sebagai yang paling subur. Dalam delapan pekan La Liga yang telah dimainkan, Griezmann sudah mengemas empat gol. Ditambah dua golnya di Liga Champion, artinya sudah enam gol disumbangkan pemain berusia 24 tahun tersebut bagi Atleti.
Gol pamungkas disumbang tatkala Atleti mengalahkan Real Sociedad di Anoeta, pada pergelaran La Liga akhir pekan lalu. Itu gol ke-31 Griezmann sepanjang 63 laga resmi dalam balutan jersey Atleti, gol yang tergolong sangat istimewa.
“Selalu bagi tim tamu sulit bermain di sini. Saya tak akan pernah melakukan selebrasi gol di tempat yang telah memberikan saya segalanya,” kata Griezmann seperti dikutip Marca, tentang klub yang membesarkan namanya sejak 2010 hingga kepindahannya ke Vicente Calderon itu.
Menembus Batas
Akibat aksi “damai” itu, Griezmann mendapat pengakuan berupa standing ovation dari publik Anoeta. Kendati demikian, dalam konferensi persnya Griezmann mengaku bahwa apa yang telah dicapai saat ini masih belum seberapa.
“Setiap hari saya terus berusaha untuk maju, menembus batas, dan mendapat kepercayaan lebih dari rekan setim maupun pelatih. Apakah ini momen terbaik saya? Sulit mengatakannya. Yang jelas, saya memulai musim dengan baik, dan saya semakin percaya diri karena merasa jauh lebih komplet dari aspek permainan,” ujarnya.
Komentar Griezmann itu tergambar dari sepak terjangnya pada awal musim ini. Hampir setiap aspek permainan Griezmann memang mengalami kenaikan dari sisi statistik. Dimulai dari total operan, assist, operan kunci, penciptaan peluang, hingga jumlah pelanggaran lawan terhadapnya.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa