Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer Jose Mourinho dikabarkan tengah menghadapi pemberontakan dari para pemain Chelsea menyusul keterpurukan tim pada awal musim 2015-16. Namun, kabar tersebut telah dibantah oleh manajer asal Portugal itu.
Seperti dikabarkan oleh London Evening Standard, para pemain Chelsea melakukan pemberontakan kepada Mourinho. Hal ini yang membuat The Spesial One mengalami kesulitan untuk mengendalikan situasi di kamar ganti The Blues demi mengembalikan performa tim.
Namun, pemberitaan tersebut langsung dibantah oleh Mourinho. Manajer berusia 52 tahun itu mengatakan bahwa kabar tersebut membuat tim merasa sedih, meskipun pada umumnya mereka tidak peduli dengan hal tersebut.
"Saya tidak terlalu peduli. Saya telah berbicara dengan para pemain tentang hal itu dan mereka juga sedih mendengarnya. Tetapi, kami tidak perlu mempedulikannya. Ini sangat menyedihkan," kata Mourinho kepada talkSport.
"Kami tahu siapa kami. Kami tahu hubungan antara satu dengan yang lain. Kami semua tahu sedang berusaha kembali ke keadaan normal secara bersama-sama, tetapi sangat sedih karena orang lain seharusnya menganalisis situasi kami murni dalam hal sepak bola," ungkapnya.
"Mari kami semua mencoba menemukan alasan mengapa tim ini bermain buruk dan mengapa tidak mampu memenangkan pertandingan, tanpa adanya agenda setting dan tanpa komentar yang tidak adil karena itu sangat tidak baik," sebutnya.
Secara mengejutkan Chelsea terdampar di posisi ke-16 klasemen Premier League hingga pekan kedelapan. Padahal jika melihat kualitas pemain yang dimiliki, The Blues layak berada di posisi empat besar yang selama ini selalu mereka tempati.
Dalam delapan pertandingan awal, Chelsea baru meraih dua kemenangan dan dua hasil imbang. Lini serang The Blues tampil tidak terlalu buruk dengan berhasil meraih 12 gol, akan tetapi pertahanan mereka telah kebobolan 17 kali.