Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan manajer West Ham United, Sam Allardyce, mengungkapkan penyebab menurunnya karier striker Andy Carroll. Padahal, manajer berusia 60 tahun itu percaya bahwa mantan pemain asuhannya itu bisa menjadi striker terbaik di Inggris.
Karier Carroll menanjak saat masih membela Newcastle United. Sejak berhasil mengangkat The Magpies promosi dari Divisi Championship ke Premier League pada musim 2009-10 dengan 17 golnya, pemain yang kini berusia 26 tahun itu mampu menjaga ketajamannya dengan torehan 11 gol pada paruh pertama musim 2010-11.
Hal tersebut juga yang membuat Liverpool rela menggelontorkan dana sebesar 35 juta poundsterling sebagai pengganti Fernando Torres pada paruh kedua musim 2010/11. Tetapi, performa Carroll menurun dengan hanya mampu mempersembahkan dua gol dari tujuh laga pertamanya bersama The Reds di Premier League.
Penurunan karier Carroll ini terus berlanjut pada musim berikutnya dengan torehan hanya empat gol dari 35 pertandingan Liverpool di Premier League. Hal ini yang membuat The Reds rela melepas Carroll ke West Ham dengan harga 17 juta poundsterling.
Menurut Allardyce melalui buku otobiografinya yang berjudul "Big Sam", penurunan ini dikarenakan sikap dan gaya hidup Carroll yang cenderung terlalu santai.
"Andy bisa menjadi pemain yang lebih baik jika ia mendorong dirinya dan menjalankan pekerjaan dengan lebih bertanggung jawab serta menyadari bahwa karier sepak bola dapat berakhir dalam sekejap mata," kata bos Sunderland kini tersebut seperti dikutip dari Sky Sports.
"Dia memperlakukan hidup sedikit terlalu santai. Dia tidak benar-benar senang menyaksikan pertandingan sepak bola dan tidak tertarik dalam sejarah permainan ini. Namun, ketika fit, ia harus menjadi striker reguler Inggris," lanjutnya.