Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Fisik yang bugar dan konsistensi dalam performa. Dua hal ini adalah sedikit dari kualitas seorang Juan Mata.
Sejak bergabung dengan Manchester United pada Januari 2014, Mata belum pernah mengalami cedera. Yang lebih impresif, situs Transfermarkt mencatat pemain berusia 27 tahun itu belum pernah cedera sepanjang karier di Inggris!
Kondisi fisik yang bugar mengizinkan Mata sepenuhnya dapat fokus pada kualitas permainan. Pemain asal Spanyol itu kini menjadi bagian penting dari United, terutama sejak Louis van Gaal menjadi manajer di Old Trafford pada musim panas 2014.
Mata menjadi elemen penting dalam keberhasilan United berada di puncak klasemen sampai pekan ketujuh EPL 2015/16. Ia mencetak tiga gol dan tiga assist dalam tujuh penampilan di EPL musim ini.
Kegemilangan Mata di United tidak mengejutkan bagi mereka yang telah mengikuti perkembangan karier sang gelandang di Inggris sejak memperkuat Chelsea pada 2011-2014.
Mata merupakan pemain terbaik Chelsea hasil jajak pendapat pemain dan fan klub itu selama dua musim beruntun, yakni pada 2011/12 dan 2012/13.
Romansa Mata dan Chelsea meredup ketika Jose Mourinho kembali menukangi Chelsea pada pertengahan 2013. Mata kemudian dijual ke United enam bulan setelah kedatangan Mourinho.
Kerugian bagi Chelsea, keuntungan bagi United. Mata, yang berpostur hanya 1,7 meter, saat ini terbukti membuat pertahanan lawan kesusahan gara-gara permainannya yang lincah.
“Juan penyihir cilik! Dia sangat cerdas yang punya banyak kemampuan. Permainannya sungguh indah disaksikan,” begitu pujian rekan setim Mata, Michael Carrick, kepada MUTV.
Karier sepak bola yang mulus tak lantas membuat Mata melupakan salah satu hal yang dianggapnya sangat penting: pendidikan.
Mata saat ini juga berprofesi sebagai mahasiswa. Tak tanggung-tanggung, ia belajar dua bidang di Universidad Camilo Jose Cela di Kota Madrid: pemasaran dan ilmu olah raga. Jurusan yang terakhir sepertinya menjadi alasan mengapa Mata dapat jauh dari cedera.
Mengingat ia tinggal di Manchester, proses belajar Mata berlangsung via dunia maya dengan para dosennya.
“Memang sulit untuk membagi waktu. Namun, Anda tidak boleh berhenti belajar hanya karena sudah menjadi pesepak bola,” kata Mata kepada El Pais.
Karena kesukaan Mata terhadap dunia pendidikan, El Pais pernah menjadikan Mata sebagai duta dalam kompetisi matematika yang diselenggarakan media tersebut pada 2011.
Mata juga berpartisipasi dalam program El Pais untuk mengajak orang-orang Spanyol mau belajar bahasa Inggris.