Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ke Jakarta, Djanur Bawa 20 Pemain

By Ferril Dennys Sitorus - Kamis, 15 Oktober 2015 | 20:15 WIB
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman. (Dok. Persib)

Persib Bandung hanya akan membawa 20 pemain untuk melakoni laga final Piala Presiden 2015 kontra Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Minggu (18/10/2015).

Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurjaman mengungkapkan, Persib Bandung, dipastikan tak diperkuat tiga pemain pilarnya yakni, M Ridwan, Hariono dan Tantan. M Ridwan harus absen lantaran masih berkutat dengan cedera telapak kaki. Kondisi serupa juga dialami Tantan yang mengalami cedera pada lututnya.

'Maung Bandung' juga harus kehilangan gelandang bertahan Hariono lantaran akumulasi kartu kuning. "Hariono itu tidak masuk susunan pemain. Fix (Hariono) tidak bisa main ada keputusan dari Mahaka. Kita hanya punya sisa 20 pemain yang akan dibawa," kata Djadjang.

Pria yang akrab disapa Djanur itu mengaku tak khawatir meski tak diperkuat tiga pemain utamanya. menurut dia, masih banyak pemain yang mampu mengisi pos yang ditinggalkan. Sebelum ke Jakarta, Persib akan menjalani sekali latihan untuk mematangkan strategi dan mencari susunan pemain.

"Termasuk simulasi untuk menghadapi strategi yang akan diterapkan Sriwijaya. Tapi saya tidak akan gambarkan. Yang jelas kita sudah melakukan antisipasinya. Mudah-mudahan di pertandingan nanti taktik dan strategi yang kita terapkan selama ini berjalan dengan lancar," tambah Djanur.

Djanur juga meminta agar para pemainnya tak menganggap enteng lawan. "Saya sampaikan kepada pemain belum selesai permainan jangan katakan kita sudah menang. Anggapan seperti itu menganggap enteng lawan membuat under estimate kita harus fokus," tuturnya.

Dia menilai, Sriwijaya merupakan tim yang cukup konsisten dalam Piala Presiden ini. Terlebih, tim yang berjuluk 'Laskar Wong Kito' itu kini diasuh pelatih sarat pengalaman, Benny Dollo. "Sriwijaya saat ini berbeda, materinya berbeda dari segi pencapaian mereka menunjukan progres. Tapi kekuatan di final itu saya pikir tidak jomplang, bisa dikatakan berimbang. Sama-sama punya peluang, tapi tidak bisa menyebut kita lebih diunggulkan kemudian kita bisa terbawa di luar lapangan," kata Djanur.

Ikuti Liputan Khusus Piala Presiden 2015 di sini