Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
1 di babak pertama berhasil mengakhiri laga dengan kemenangan 3-2.
Terlepas dari kerja keras pemain dan hattrick Cristian Gonzales, ternyata ada tiga orang yang memberikan motivasi di ruang ganti Arema. Pertama tentu CEO Iwan Budianto.
"Mas Iwan bilang, babak kedua harus tunjukkan ciri permainan Arema. Jangan nunggu diserang terus lakukan serangan balik. Jati diri Arema itu bermain menyerang," kata salah satu pembina Arema Lalu Mara Satriawangsa yang saat itu berada di ruang ganti.
Selain itu, ada asisten pelatih Arema Kuncoro yang memberikan wejangan kepada semua pemain. Dia membuat pemain Singo Edan tak canggung lagi melawan kolektifitas dan kecepatan pemain muda Bali United. "Kuncoro yang bicara di ruang ganti. Dia bilang harus lebih berani menyerang dan jangan takut lawan pemain muda," kata pelatih Arema Joko Susilo.
Sedangkan satu nama lagi yaitu pembina Arema Lalu Mara Satriawangsa. Mantan manajer Pelita Jaya ini ikut membangunkan semangat pemain yang mulai kelelahan. "Singo Edan itu tak mau nunggu kalau cari mangsa. Jadi sekali lagi harus menyerang," kata Lalu Mara.
Hasilnya di babak kedua Arema justru lebih agresif. Mereka punya tenaga ekstra layaknya para pemain muda Bali. Dua gol tambahan Gonzales pun terjadi di paruh kedua meskipun Bali sempat mencetak gol lewat Lerby Eliandry.
"Di ruang ganti jeda pertandingan waktu itu tidak ada yang bicara soal bonus atau materi. Murni kemenangan ini karena semangat pemain melambung babak kedua," imbuh politisi Golkar tersebut.