Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pria Paling Tragis yang Pernah Bela Duo Manchester

By Firzie A. Idris - Minggu, 25 Oktober 2015 | 10:39 WIB
Owen Hargreaves saat diganti kala memperkuat Man United kontra Arsenal pada April 2008. (Clive Brunskill/Getty Images)

Dunia sepak bola mengenal Owen Hargreaves (34) sebagai pemain yang hampir menembus level top dunia. Dewasa ini, ia biasa mengawal pertandingan tidak lagi sembari menjelajah bilah-bilah rumput, tapi dari kursi studio Bein Sports. Jelang derbi Manchester United-Manchester City pada Minggu (25/10/2015) mari kita lihat sedikit jejak karier pemain yang pernah membela kedua kubu Manchester tersebut.

Karier pemuda kelahiran Kanada ini bermula begitu indah. Pada usia 20 tahun, kala melawan Belanda pada 2001, ia menjadi pemain Inggris pertama yang membela timnas Three Lions kendati tak pernah tinggal di Inggris.

Terlebih lagi, partai keduanya memperkuat Inggris datang kala Three Lions mencatatkan kemenangan bersejarah 5-1 di Muenchen pada 2 September 2001.

Pada musim sama, sang pemain mulai menjadi figur penting di skuat Bayern Muenchen. Kecerdasan dan kengototan bermain Hargreaves menjadi alasan utama ia dicintai publik Bundesliga.

Enam tahun bermain solid bersama jagoan Bavaria itu disusul oleh performa mencuat di tim Inggris jelang Piala Dunia 2006.

Walau Three Lions gagal berbicara banyak di Piala Dunia Jerman, Hargreaves menjadi salah satu titik terang perjalanan pasukan Sven-Goran Eriksson sehingga sahamnya meroket dan Manchester United datang memanggil.

Transfer ke Old Trafford pun terwujud setelah Setan Merah mengeluarkan 18 juta pound demi jasanya pada musim panas 2007. Hanya, transfer idaman yang telah banyak dinantikan para fans ini punya banyak ganjalan dari awal.

Potensi besar yang dipunyai Hargreaves tak pernah bisa ia realisasikan sepenuhnya karena cedera lutut, hamstring, dan dislokasi bahu secara bergantian. Bahkan pengobatan ke dokter spesialisasi cedera lutut di Amerika Serikat pun tak bisa membantu kariernya.

Setelah tampil 23 kali di Premier League pada musim debutnya 2007-08, termasuk bermain 120 menit dan mencetak salah satu gol di adu penalti kontra Chelsea pada final Liga Champions 2008, sang gelandang hanya tampil 3 kali sepanjang tiga musim berikut.

Tragis, mengingat sampai tahun terakhirnya bersama United pada 2010-11, di mana ia sudah tak pernah main pun, Guardian masih mendeskripsikannya sebagai "gelandang bertahan terbaik Inggris saat ini".

Setelah kontraknya dengan United berakhir, ia pun dicaplok Man City dari bursa bebas transfer pada 2011. Pada fase karier ini ia sampai mengunggah video kebugarannya di Youtube untuk membuktikan bahwa dirinya bisa beraksi lagi di lapangan hijau.

City mengambilnya sembari mengatakan bahwa mereka percaya Hargreaves bisa mengatasi cedera bertubi selama bertahun-tahun di United. "Saya percaya diri bisa mengejutkan banyak orang. Cedera saya telah lewat dan lutut saya sempurna," ujarnya ketika itu pada Sky Sports.

"Saya pikir saya bisa bermain 40 laga sepanjang musim," ucap Hargreaves lagi. Daily Mail menambahkan bahwa ketika itu Hargreaves bisa jadi salah satu pembelian musim panas terbaik di bursa Inggris.

Bahkan, mantan rekan setimnya, Wayne Rooney, pun memuji kembalinya Hargreaves. "Semua yang melihatnya tahu bahwa ia adalah pemain hebat jika fit. Tipe permainannya beda dengan gelandang-gelandang lain di Inggris," tutur Rooney.

Pada awalnya, Hargreaves menghentak. Kendati tak dimasukkan ke skuat Liga Champions City, ia mencetak gol pada debutnya, suatu tembakan roket dari jarak jauh, dalam laga Piala Liga kontra Birmingham City pada akhir September 2011.

"Setelah tiga tahun berkutat dengan cedera, ia kini tampil tanpa menunjukkan tanda-tanda ada masalah. Para suporter pun melepasnya dengan sambutan luar biasa saat ia ditarik keluar pada sejam laga," tulis laporan Daily Telegraph ketika itu.

Sayang, itu adalah puncak dari perwujudan harapan fans City melihat suatu jenderal lapangan tengah kelas dunia berdarah Inggris, salah satu dari mereka sendiri, memimpin transformasi City dari sebuah klub semenjana ke tim super bintang.

Hanya sembilan bulan dan empat penampilan setelah debutnya tadi, pada April 2012, klub mengonfirmasi akan melepasnya. Itulah akhir petualangan Hargreaves di sepak bola elite. Tak ada lagi klub yang ingin mengambil risiko meminangnya.

Kata tragis tampak paling tepat untuk menggambarkan karier Hargreaves.

Kini, ia menjelma jadi salah satu mantan pemain yang memilih berkarier di depan kamera televisi. Ia menjadi pandit di BT Sports dan Bein Sports. Terkadang, ia bisa memberikan analisis dalam yang mencerahkan para pemirsa dan menunjukkan seberapa dalam pemahamannya tentang kejadian-kejadian di lapangan hijau.

Namun, pada beberapa kesempatan lain, ia dikatakan terlalu repetitif dan tidak orisinil.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P