Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, bakal menerapkan formasi 4-3-3 saat melawan Real Madrid pada lanjutan La Liga di Stadion Vicente Calderon, Minggu (4/10/2015). Diyakini Simeone, skema tersebut bakal meredam serangan Madrid dari sisi sayap.
Pada musim 2015-2016, Atletico lebih sering menggunakan formasi 4-4-2. Simeone baru mengubahnya saat Atletico melawan Benfica pada lanjutan Liga Champions, Rabu (30/10/2015). Ketika itu, Angel Correa dan Antoine Griezmann mengapit Jackson Martinez di lini depan Atletico.
Meski Atletico harus menelan kekalahan dari Benfica, Simeone tetap ingin mempertahankan formasi 4-3-3. "Kami mungkin menggunakan sistem tersebut saat melawan Madrid. Kami juga memenangi liga dengan formasi ini," kata Simeone.
Bukan tanpa alasan Simeone menerapkan formasi tersebut. Menurut Simeone, sisi sayap merupakan salah satu keunggulan Los Blancos.
Real Madrid memiliki Cristiano Ronaldo dan Isco yang biasa menyisir di kedua sisi. Dua pemain tersebut juga mendapat bantuan dari Dani Carvajal dan Marcelo yang gemar naik ke daerah lawan.
"Kami harus mengambil keuntungan dari permainan menyerang Madrid dan meredam serangan lawan dari sisi sayap. Kami juga perlu membatasi pergerakan Carvajal dan Marcelo," tutur Simeone.
Serangan dari sayap tak cuma menjadi keunggulan Real Madrid, tetapi juga Atletico Madrid. Berdasarkan catatan Whoscored, persentase serangan Atletico dari sisi kiri mencapai 39 persen, sedangkan dari sisi kanan 37 persen.