Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Laga kedua perempat final antara PSM kontra Mitra Kukar di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Makassar, Sabtu (26/7/2015) ditutup dengan ricuh antarpemain.
Kejadian hanya berselisih hitungan detik dari saat wasit menyudahi laga. Entah siapa yang memulai lebih dulu, kedua tim bersitegang di tengah lapangan.
Setelah sempat saling dorong, beberapa pemain PSM seperti Ferdinand Sinaga dan Ardan Aras tampak mengejar gelandang Mitra Kukar, Hendra Ridwan. Hendra pun menyelamatkan diri ke arah bangku cadangan timnya.
Upaya pengejaran Ferdinand dan Ardan akhirnya terhalang para pemain cadangan dan tim ofisial Mitra Kukar.
Dengan nada kesal, Ferdinand meminta agar diperbolehkan menyelesaikan masalahnya dengan Hendra.
“Saya cuma mau Hendra. Biar dia bereskan urusan dengan saya,” ujar Ferdinand.
Namun keinginan itu tak terwujud. Situasi baru mereda setelah pihak keamanan, panpel dan kedua tim ofisial melerai para pemain. Pemain berdarah Batak ini juga sempat marah dengan salah seorang petugas yang mendekapnya terlalu erat.
“Awas, bapak tidak tahu masalahnya!” pekik Ferdinand.
Sementara itu, Hendra tak mau berkomentar banyak kala Juara.net menemuinya di hotel tempat Mitra Kukar menginap.
“Yang ada saya di pikiran saat itu adalah bagaimana bisa selamat,” ujar Hendra.
Namun ketika Juara.net menuturkan sempat melihat dirinya dan Ferdinand beberapa kali bersitegang di tengah laga, Hendra tak mengelak.
“Ya memang saat laga, kami sempat bersitegang. Ia sempat memukul saya, dan sebaliknya Ferdinand juga merasa saya pukul. Ya anggaplah satu sama,” ujar Hendra.
PSM gagal melangkah ke semifinal meski menang 2-1 pada laga ini. Dengan agregat 2-2, Mitra lolos berkat agresivitas gol tandang.
Ikuti Liputan Khusus Piala Presiden 2015 di sini