Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Alvaro Morata menjadi semacam obat mujarab bagi Juve yang tengah sakit. Morata adalah pencetak gol penentu kemenangan Juve atas Man. City di partai pertama fase grup Liga Champion 2015/16.
Kemenangan atas City merupakan pelipur lara luar biasa bagi Juve yang gagal menang dalam tiga laga perdana mereka di ajang domestik. Saat melawan Sevilla di hari pertandingan kedua Liga Champion, Morata berjasa mengembalikan keangkeran Juventus Stadium.
Kemenangan 2-0 atas utusan Spanyol itu didapat Si Nyonya Tua berkat sumbangan gol Morata dan Simone Zaza. Hasil positif kontra Sevilla terasa krusial lantaran pada tiga partai kandang sebelumnya, Juventus kalah dari Udinese (0-1) serta dua kali bermain imbang dengan Chievo (1-1) dan Frosinone (1-1).
Rekor kandang apik Juventus di Liga Champion pun bisa tetap terjaga. Si Nyonya Tua sukses mengumpulkan 12 kemenangan, enam skor imbang, dan hanya sekali kalah kala mentas di hadapan pendukung mereka sendiri.
Konsistensi performa Morata di pentas Eropa tak cuma menghadirkan kebahagiaan buat tim. Ia juga sukses menyejajarkan diri dengan legenda Juventus, Alessandro Del Piero.
Morata selalu bikin gol dalam lima partai teraktual di Liga Champion. Del Piero adalah pemain Juve terakhir yang mampu mencetak gol dalam lima partai Liga Champion secara beruntun. Del Piero melakukannya pada edisi 1995/96, di mana Juve sukses mengakhiri kompetisi sebagai kampiun.
“Kami senang. Namun, saya harus bekerja lebih keras agar dapat mencetak gol di Serie A,” kata Morata di La Gazzetta dello Sport.
Morata sejauh ini belum jua membuka rekening golnya di pentas domestik. Saat mentas di Serie A, tak cuma Morata, para penggawa Juve seolah kehilangan naluri mencetak gol.
Si Nyonya Tua setidaknya butuh melepas 19,6 tembakan buat menciptakan sebiji gol. Konversi peluang Morata dkk. terhitung lebih baik di Liga Champion. Rata-rata Juve bisa menciptakan satu gol saban melepas 8,5 tembakan.
Juventus kini tentu berharap Morata bisa menjadi obat mujarab yang menyembuhkan penyakit produktivitas mereka di Serie A.