Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Desain sebuah jersey terkadang bisa jadi monumental apabila dikenakan ketika sebuah tim meraih kejayaan.
Bahkan tidak jarang sebuah klub memakai lagi desain lawas jersey mereka demi mengenang kejayaan yang didapatkan pada masa lalu.
Tentu dipilihnya tampilan lawas sebuah jersey tidak hanya sebatas untuk mengingat indahnya masa keemasan sebuah klub pada waktu lampau.
Hal itu sering juga dilakukan untuk menjadi cambuk dan penyemangat agar sebuah klub bisa segera bangkit dari masa sulit yang dihadapinya, kemudian mengulangi memori manis yang dulu pernah tercipta. Salah satu klub yang kali ini melakukan hal tersebut ialahInternazionale.
Untuk mengarungi kerasnya kompetisi Serie A musim 2015/16, pasukan Roberto Mancini memakai jersey kandang yang desainnya hampir sama persis dengan yang digunakan klub pada kompetisi 1990/91.
Wajar rasanya bila Inter memutuskan untuk memakai lagi “jersey lama” mereka. Pada dua setengah dekade yang lalu, La Beneamata berhasil menjuarai Piala UEFA untuk pertama kali dengan tim yang antara lain diperkuat oleh Walter Zenga, Giuseppe Bergomi, Andreas Brehme, Nicola Berti, Lothar Mattheus, Aldo Serena, dan Juergen Klinsmann.
Waktu itu, rival satu stadion AC Milan tersebut juga hampir memenangi Serie A. Tim yang saat itu dilatih Giovanni Trapattoni finis di peringkat tiga klasemen akhir bermodal jumlah poin yang sama dengan Milan (46) dan hanya berjarak lima angka dari peraih scudetto, Sampdoria.
Tampaknya pilihan I Nerazzurri kembali memakai desain lawas jersey mereka terbilang ampuh dalam membangkitkan semangat juang para pemain untuk mengulangi kejayaan mereka seperti dulu.
Buktinya, dari empat laga awal Serie A musim ini, Gary Medel dkk. selalu berhasil mengumpulkan poin penuh. Kini mereka sedang berada di puncak klasemen sementara kompetisi tertinggi sepak bola Italia itu.
Penulis: Dwi Wididjatmiko