Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kutukan Kostum Kuning dan Babak Pertama Barcelona

By Suryo Wahono - Jumat, 25 September 2015 | 21:14 WIB
Barcelona, masih kesulitan membunuh laga lebih dini. (Getty Images)

Usai sukses mengantar Barcelona meraih treble musim lalu, pelatih Luis Enrique banjir pujian. Ia dianggap sukses membuat Barcelona menjadi tim yang lebih seimbang.

Tak cuma bersenjatakan sepak bola operan yang memanjakan mata, Barca arahan Enrique juga piawai melakukan serangan balik dan kokoh di lini pertahanan. Namun, keseimbangan itu seolah musnah di awal musim 2015/16. Barca kini sudah tiga kali kebobolan empat gol sekaligus dalam sebuah pertandingan.

Kejadian pertama di ajang Piala Super Eropa 2015. Kala itu, Blaugrana menggondol status kampiun secara susahpayah. Mereka hanya menang tipis 5-4 atas Sevilla. Gol penentu kemenangan anak asuh Enrique bahkan baru lahir di babak perpanjangan waktu.

Fans setidaknya bisa tetap bersuka cita lantaran noda kebobolan empat gol bisa tertutupi dengan euforia keberhasilan meraih piala.

Hanya, tak ada lagi kisah indah buat menyelubungi borok Barca kala mereka dibantai Athletic Bilbao (0-4) di leg 1 Piala Super Spanyol 2015 serta Celta Vigo (1-4) di pekan kelima La Liga 2015/16.



Yang ada justru adalah alibi berbau klenik. Kostum berwarna kuning milik Barca lantas menjadi kambing hitam lantaran dianggap membawa sial. Saat berjumpa Bilbao dan Celta. Lionel Messi dkk. mengenakan kostum kuning bermotif senyera (bendera Catalonia).

Musim lalu, Barca memensiunkan kostum bercorak senyera. Namun, warna kuning cerah dipakai pada salah satu jersey tandang mereka.  Boleh percaya atau tidak, kekalahan perdana Barca di musim 2014/15 hadir saat mereka mengenakan kostum kuning itu. Waktu itu, Barca takluk 2-3 dari PSG di Parc des Princes pada babak fase grup Liga Champion.

Kostum kuning bercorak senyera menjadi primadona di pasaran pada 2013/14. Seragam itu menjadi yang paling laris kedua di sepanjang sejarah Barcelona.

Akan tetapi, motif senyera justru membawa duka di atas arena. Barca tak pernah menang dalam lima kesempatan pertama mengenakan jersey tersebut di semua ajang (tiga imbang dan dua kekalahan).

Enrique tak mau ikut menyebut kostum senyera sebagai pembawa bencana. Menurutnya, kekalahan telak 1-4 dari Celta di Balaidos, Rabu (23/9) merupakan akibat dari inefisiensi timnya di depan gawang.

“Kami punya enam hingga tujuh peluang mencetak gol. Masalahnya adalah sejak partai pertama La Liga musim ini kami kesulitan mengonversi peluang menjadi gol,” tutur Enrique.

Meski punya predator gol macam Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar Jr., Barcelona tampak kesulitan membunuh laga lebih dini. Sulit untuk percaya bahwa di La Liga 2015/16, Barcelona belum mampu bikin gol pada babak pertama! Bahkan saat menang meyakinkan atas Levante (4-1) pekan silam, gol pembuka Blaugrana baru tercipta pada menit ke-50 via Marc Bartra. (sem)