Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer Arsenal, Arsene Wenger, barangkali menjadi salah satu arsitek tim Premier League paling cemas menyambut agenda pertandingan internasional dua pekan ini.
Arsenal melakoni momentum bagus di Premier League. Kesuksesan merangkai kemenangan beruntun dalam dua pekan terkini menempatkan The Gunners di posisi kedua klasemen.
Pasukan Wenger punya 16 poin, cuma kurang dua keping dari Manchester City. Namun, momentum positif harus terputus sejenak karena jeda kompetisi.
Sudah kejadian umum klub-klub menyikapi agenda partai antarnegara sebagai momok. Begitu pula Arsenal, yang khawatir sejumlah pemain mereka pulang membawa kabar cedera usai membela negara masing-masing.
Musim ini, The Gunners sudah berurusan dengan sembilan problem cedera. Mikel Arteta, Mathieu Flamini, Laurent Koscielny, Tomas Rosicky, Danny Welbeck, dan Jack Wilshere bahkan masih menghuni ruang perawatan.
Di luar program pemulihan fisik para pemain tersebut, Wenger dihadapkan pada beberapa isu berikut ketika jeda kompetisi berlangsung.
Tak bisa dibantah performa Arsenal terkini sangat tergantung pada ledakan Alexis Sanchez. Penyerang sayap Cile itu mencetak enam gol dalam tiga penampilan terakhir di berbagai ajang.
Momentum oke Alexis juga terputus karena pemanggilan ke timnas. Padahal, ia dalam kondisi tidak fit setelah mengalami cedera pangkal paha usai klub menekuk Man. United 3-0 (4/10).
Guna memastikan kondisi fisik sang pemain terjaga, Wenger menjalin kontak intensif dengan tim dokter Cile.
Telegraph menggambarkan kinerja Mesut Oezil di Arsenal dengan istilah “mengesankan dalam satu pekan, tapi bisa sangat buruk pada pekan berikut.”
Ketika gelandang serang Jerman itu berada di hari terbaik, Jose Mourinho berkata, “mustahil menyetop Oezil selama 90 menit.”
Di laga terbaru kontra United, Oezil menjadi salah satu bintang dengan sumbangan gol dan assist.
Wenger wajib mematenkan cara menjaga performa Oezil agar tetap berada di level terbaik seperti akhir pekan lalu.
Saat puncak klasemen EPL semakin dekat, Arsenal harus membagi fokus dengan kiprah di kompetisi antarklub Eropa. The Gunners mengalami “dilema”.
Di Liga Champion, mereka berada di dasar klasemen grup tanpa mendulang satu pun angka. Dalam dua laga berturut-turut, Arsenal akan menghadapi Bayern Muenchen (20/10 dan 4/11).
Haruskah Wenger mencurahkan seratus persen tenaga dan fokus demi upaya lolos ke babak 16 besar atau cukup puas dengan tiket ke Liga Europa lewat posisi finis ketiga di grup?
Pilihan ekstrem lain adalah melepas kewajiban di Eropa demi kiprah positif di kancah domestik.
Muncul opini yang menyatakan Wenger kurang memberi kesempatan pada Alex-Oxlade Chamberlain atau Kieran Gibbs, dan terlalu memeras tenaga pemain kunci semodel Alexis.
Masalahnya, ketika rotasi dilakukan dengan memasang Chamberlain atau Gibbs, The Gunners takluk dari Olympiacos (2-3) dan Dinamo Zagreb (1-2). Wenger pun disalahkan lagi.
Sang manajer kudu mengevaluasi solusi terbaik buat melakukan rotasi sambil tetap menjaga keseimbangan kekuatan tim.
Penulis: Beri Bagja