Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Arsenal menang 2-0 atas Bayern Muenchen di laga Grup F Liga Champions 2015-16, Rabu (21/10/2015) dini hari WIB. Berikut adalah lima hal yang bisa kita pelajari dari kemenangan penting Gunners tersebut.
1. Suporter Bayern menunjukkan kepada para fans Arsenal cara untuk protes
Para suporter Bayern Muenchen melakukan protes terhadap mahalnya harga tiket laga Liga Champions ini yang mencapai 64 pounds (sekitar 1,2 juta rupiah). Mereka protes dengan meninggalkan kursi mereka kosong hingga menit kelima laga. Selain itu, para suporter ini menampilkan spanduk-spanduk protes berbunyi "harga tiket 64 pounds tapi tanpa fans, sepak bola tak bernilai satu sen pun". Aksi ini pun disambut tepuk tangan meriah dari seantero stadion.
Para suporter di Inggris telah lama mengeluhkan harga tiket di Premier League. Arsenal adalah kasus paling nyata dengan banderol tiket minimal 60 pounds di Stadion Emirates. Apakah fans Bayern akan jadi katalisator bagi para suporter Gunners untuk berani memprotes komersialisasi di sepak bola?
2. Arsenal menemukan ramuan jitu bertahan dan menyerang
Hingga 75 menit laga, Arsenal hanya bisa bertahan dan terlihat berada di ujung tanduk. Bayern mendominasi permainan dengan 71 persen penguasaan bola, menciptakan peluang-peluang terbaik laga (termasuk tiga yang diselamatkan dengan baik oleh Petr Cech) dan Gunners kehilangan Aaron Ramsey karena cedera hamstring 15 menit sebelumnya.
Namun, pada menit ke-77, Alexis Sanchez cs. memimpin 1-0 sebelum menggandakan kedudukan di injury time. Arsene Wenger menemukan resep manjur untuk membawa timnya keluar sebagai pemenang dalam laga ekstra penting ini.
3. Sekali lagi, Gunners menunjukkan kerentan apabila ditekan lawan
Pressing tinggi Bayern menunjukkan kerentanan Arsenal. Pasukan Arsene Wenger beberapa kali grogi ketika tim tamu menekan mereka di lini pertahanan sendiri. Hal ini terlihat juga kontra Liverpool di venue sama beberapa waktu lalu dengan Arsenal berantakan kala melakukan operan keluar lini pertahanan dalam tekanan intens lawan. Bahkan, pemain terbaik Gunners, Alexis Sanchez, sempat kehilangan bola dua kali di dekat kotak penalti sendiri saat melawan Bayern.
4. Douglas Costa bisa menggoda kubu Premier League
Sejak kedatangannya ke Bayern Muenchen, penampilan Douglas Costa (25) meledak. Pun, dalam laga ini mantan Shakhtar Donetsk tersebut membuat bek muda Arsenal, Hector Bellerin, menderita dengan segudang tipuan yang ia miliki. Sekali ia mengelabui Francis Coquelin dan melepas tembakan deras yang hanya sedikit melewati mistar Petr Cech. Jika Pep Guardiola meninggalkan Bayern, apakah mungkin salah satu klub negeri Ratu Elizabeth II bergerak meminang penyerang berbanderol 30 juta euro ini?
5. Hector Bellerin terus menjelma jadi bek kanan mumpuni
Arsenal mendatangkan Mathieu Debuchy (30) dari Newcastle pada musim panas 2014 untuk menjadi bek kanan utama. Akan tetapi, serangkaian cedera membuat bek asal Prancis itu kehilangan performa. Pemain yang memanfaatkan benar kemalangan Debuchy adalah Hector Bellerin (20). Sahamnya terus meroket sejak ia masuk ke tim inti Gunners pada akhir 2014.
Pada laga ini, Bellerin menunjukkan cadangan energi besar dengan melakukan akselerasi kencang pada akhir babak kedua untuk mencomot bola dari kaki pemain Bayern dan melepas umpan manis yang diselesaikan Mesut Oezil untuk menggandakan keuntungan timnya. Debuchy pun hanya duduk di bangku cadangan selama laga berlangsung, sesuatu yang sudah ia sering lakukan sejak Bellerin terus menjadi starter.