Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dalam sewindu terakhir Karim Benzema mampu mencatat total lebih dari 20 gol di tiap musim selama tujuh musim. Kecuali musim perdana di Real Madrid, di mana Benz hanya bisa mengemas sembilan gol. Pada musim 2007/08 di Olympique Lyon dan 2011/12 di Madrid, bomber Prancis itu bahkan sukses menembus angka 30 gol.
Ironinya, Benz seolah tak pernah mendapat pengakuan luas perihal ketajamannya tersebut. Terlebih saat sudah berbaju Los Merengues, di mana dirinya harus membagi status algojo tim bersama dengan Raul Gonzalez, Gonzalo Higuain, Gareth Bale, hingga Cristiano Ronaldo.
Musim 2015/16, tahun ketujuh Benzema di Santiago Bernabeu, boleh jadi akan mengubah anggapan tersebut. Maklum, tatanan di lini depan Si Putih mulai mengerucut pada pertarungan antara dirinya dan Ronaldo. Bahkan, secara menakjubkan Benz mampu memenangi duel tersebut. Setidaknya saat La Liga baru menginjak pekan ketujuh.
Berbekal enam gol dari tujuh laga itu, Benz duduk sendirian di tangga paling atas klasemen sementara el pichichi. Tak hanya di level klub, tapi juga di panggung Primera Division. Penegasan soal label El Nueve alias si pengebom bernomor 9 pun memperlihatkan periode paling subur sepanjang kariernya di Negeri Matador.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa