Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
CEO Mahaka Sports and Entertainment, Hasani Abdulgani, menilai wasit telah bekerja dengan baik dalam memimpin pertandingan di Piala Presiden 2015. Karena itu, ia meminta tim yang berlaga pada perempat final tidak perlu meragukan kualitas wasit dalam memimpin pertandingan.
Kinerja wasit mendapatkan sorotan tajam pada pertandingan pertama perempat final. Salah satunya adalah kepimpinan wasit Iwan Sukuco saat memimpin pertandingan antara Pusamani Borneo FC (PBFC) melawan Persib Bandung, di Stadion Segiri Samarinda, pada akhir pekan lalu.
Salah satu "dosa" Iwan adalah keputusannya tak memberikan kartu kuning atau merah kepada Ponaryo Astaman meskipun dia berulang kali melanggar Zulham Zamrun, Makan Konate, dan Ilija Spasojevic.
Jelang pertandingan kedua antara Persib melawan Borneo, Sabtu (26/9/2015), wasit diharapkan bisa bertugas dengan baik. Kapten Persib, Atep, meminta wasit bersikap netral. Harapan yang sama dikemukakan pelatih Borneo, Iwan Setiawan.
Pelatih yang pernah membesut Persija Jakarta tersebut menilai timnya bisa memenangi pertandingan nanti jika wasit bersikap adil. Bahkan, ia menilai wasit kerap menguntungkan Persib dengan menyindir bahwa Maung Bandung sulit menang jika pertandingan jujur.
Terkait hal tersebut, Hasani menantang Iwan untuk memberikan bukti jika wasit berpihak kepada tim tuan rumah. "Sejauh ini wasit bertugas dengan jujur. Iwan boleh tunjukkan kepada saya siapa wasit yang tidak jujur," kata Hasani kepada Juara.net, Kamis (24/9/2015).
Bahkan, Hasani mengancam bakal memidanakan wasit "nakal". "Dari awal kami sudah jamin. Kalau ada wasit yang disuap dan punya bukti, saya akan pidanakan wasitnya," tuturnya.
Hasani menjelaskan, Mahaka memiliki cara untuk memproteksi wasit dari mafia pertandingan. "Kami tidak pernah mengeluarkan nama wasit. Nama wasit akan diumumkan satu jam sebelum pertandingan," ujarnya.
Selain itu, Mahaka juga tekah mengantisipasi agar wasit terhindar dari praktik kotor. Para wasit dikumpulkan lalu para manajer dari tim peserta dipanggil dan diberikan pengertian serupa soal sportivitas. Pihak klub juga telah diperingkatkan untuk tidak menyogok wasit.