Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Marquez Berburu Finis Perdana di MotoGP Australia

By Pipit Puspita Rini - Rabu, 14 Oktober 2015 | 14:39 WIB
Pebalap Repsol Honda asal Spanyol, Marc Marquez (depan), memacu motornya pada balapa GP Jepang di Sirkit Twin Ring Motegi, Minggu (11/10/2015). (MOTOGP.COM)

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, resmi tersingkir dari perburuan gelar juara dunia MotoGP 2015 setelah hanya finis keempat pada GP Jepang di Sirkuit Twin Ring Motegi, Minggu (11/10/2015).

Namun, Marquez masih bisa jadi penentu siapa yang akan jadi juara dunia musim ini, Valentino Rossi atau Jorge Lorenzo. Posisi finis ketiga pebalap tersebut pada tiga balapan terakhir akan sangat menentukan poin yang diraih. Belum lagi faktor rekan satu tim Marquez, Dani Pedrosa.

Pada balapan GP Jepang yang berlangsung di lintasan basah karena sempat terguyur hujan, Marquez tak bisa menyaingi Pedrosa, Rossi, dan Lorenzo, yang finis di posisi tiga besar. Namun, ada sisi positif yang didapat Marquez, yakni jari tangan yang tidak terlalu sakit.

Pebalap Spanyol tersebut turun di Motegi hanya beberapa hari setelah menjalani operasi pemasangan pelat pada tangan kiri karena tulang metacarpal kelima yang patah akibat terjatuh saat berlatih sepeda gunung.

"Itu bukan akhir pekan yang bagus di Jepang, tetapi bisa jadi lebih buruk. Di lintasan basah, tekanan ke tangan saya yang cedera tidak terlalu parah, jadi itu sesuatu yang positif," aku Marquez dalam situs resmi MotoGP.

Pebalap 22 tahun tersebut punya waktu beberapa hari untuk mengistirahatkan tangannya sebelum menjalani persaingan berikutnya di Sirkuit Phillip Island, Australia, akhir pekan nanti. Sejak naik kelas ke MotoGP pada 2013, Marquez belum pernah finis di sirkuit ini.

Pada 2013, dia harus berhenti dari balapan karena didiskualifikasi menyusul pelanggaran jumlah putaran dengan satu ban. Ketika itu, pengawas balapan membatasi jumlah putaran dengan satu ban demi keselamatan pebalap.

Ban Bridgstone tidak bisa beradaptasi sempurna dengan lapisan aspal baru sirkuit sehingga cepat rusak dan berisiko tinggi menimbulkan kecelakaan. Pabalap harus berganti motor dengan ban baru setelah batas putaran maksimal, tetapi Marquez melanggarnya.

Pada 2014, Marquez mengalami kecelakaan saat tengah memimpin balapan. Dua tahun berturut-turut dia gagal menyelesaikan balapan GP Australia.

"Sekarang kami pergi ke Australia dan saya sangat menantikannya karena Phillip Island merupakan salah satu sirkuit favorit saya. Menurut saya, sirkuit ini lebih baik bagi kami dibanding Motegi," kata Marquez.