Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
CEO Mahaka Sports and Entertainment, Hasani Abdulgani, menilai Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, sebagai tempat yang cocok untuk menggelar final Piala Presiden 2015 jika Stadion Utama Gelora Bung Karno dinggap tidak kondusif untuk menggelarnya.
Pernyataan Hasani tersebut disampaikan seusai rapat dengan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavia di Biro Ops Polda Metro Jaya, Selasa (13/10/2015) siang. Rapat tersebut berakhir sia-sia karena Kapolda Metro Jaya belum memberikan izin pertandingan laga final. Besar kemungkinan hal tersebut karena masalah keamanan mengingat rivalitas antara pendukung Persib Bandung dan Persija Jakarta.
"Kalau memang tidak kondusif, kami memilih Bali," kata Hasani.
Hasani mengganggap Stadion Dipta representatif karena stadion tersebut juga digunakan untuk menggelar laga pembuka pada 30 Agustus 2015. "Bali bisa kami lakukan secara instan. Kalau di kota lain, kami butuh waktu lagi. Makanya kami pilih Bali jika Jakarta tidak memungkinkan," tuturnya.
Terlepas dari itu, Hasani masih mengharapkan agar final tetap digelar di GBK. "Masak, Jakarta tidak welcome dengan sepak bola. Sewaktu kami membuat Piala Presiden, finalnya di GBK," tuturnya.
"Saat itu, kami tak tahu siapa yang masuk (final). Kami berangkat dengan rasa positif dan sebuah kejadian dulu, saya anggap itu histori. Kalau kayak ini, berjalan di tempat," sambungnya.
Pihak kepolisian baru mengeluarkan izin terkait laga final pada malam ini. Polda Metro Jaya juga akan menetapkan siaga satu jika laga jadi digelar di GBK pada 18 Oktober.