Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih tim Pra PON Sulsel, Riono Asnan, mengaku skuatnya masih lemah dalam penyelesaian akhir meski menekuk tim PON Kaltim 1-0 saat beruji coba di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Minggu (27/9/2015) petang.
"Pemain sudah tampil sesuai intruksi dengan unggul dalam penguassan bola. Hanya, kami sering gagal memanfaatkan peluang yang tercipta," ujar Riono kepada JUARA.net usai pertandingan.
Satu-satunya gol kemenangan Sulsel dicetak oleh Ahmad Hisyam Tolle lewat tendangan penalti di menit ke-80. Selain penyelesaian akhir, Riono juga wajib membenahi mental pemainnya yang gampang terpancing dengan provokasi lawan.
Berkali-kali Tolle dkk melakukan pelanggaran keras menjurus kasar untuk meredam permainan taktis Kaltim yang sudah pasti lolos ke PON 2016 dengan status juara bertahan.
Ujicoba itu terpaksa dihentikan wasit Ahmadi Jafri sebelum pertandingan berakhir setelah pemain kedua tim terlibat perkelahian yang berujung kartu merah bagi striker Sulsel, Erland Adiyanti.
Pelatih Kaltim, Edy Simon Badawi mengaku kecewa dengan permainan kasar tuan rumah. Eks pelatih Persiba Balikpapan ini sebenarnya sudah menolak tampil menyusul insiden kerusuhan yang melibatkan PSM Makassar dengan Pusamania Borneo FC di tempat sama sehari sebelumnya.
"Kami akhirnya mau meladeni mereka karena ingin 'menolong' Sulsel agar mendapat lawan ujicoba," papar Edy.
Meski kalah, Edy mengaku puas dengan penampilan pemainnya. Apalagi, skuatnya tampil tanpa kekuatan penuh. PON Kaltim masih menyimpan pemain andalannya yang bermain di ISL seperti Terens Puhiri, Arpani, Rudolf Yanto Basna, Yogi Rahadian (Borneo FC) dan Yudha (Persiba).
"Sebagai tim yang langsung lolos, kami masih punya banyak waktu untuk mempersiapkan tim," jelas Eddy.