Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bisa apa Manchester City tanpa Sergio Aguero dan David Silva?
Pertanyaan tersebut menyeruak menjelang bentrokan Man. City kontra Bournemouth di Etihad, Sabtu (17/10). Aguero dan Silva sama-sama absen di laga melawan Bournemouth lantaran mengalami cedera sepulang membela timnas masing-masing.
Statistik mengindikasikan bahwa City kerap bermasalah saat tak diperkuat Silva maupun Aguero, sosok yang pada musim ini terlibat dalam 14 gol tim (tujuh gol, plus tujuh assist). City memenangi 60 persen laga mereka saat Silva absen, berbanding 68 persen jika pemain Spanyol itu merumput.
Tanpa Aguero rasio kemenangan City menunjuk angka 65,6 persen. Tatkala striker yang akrab disapa Kun itu mentas, rasio kemenangan City terdongkrak menjadi 68 persen. Namun, duel melawan Bournemouth membuktikan bahwa masih ada kehidupan di City meski mereka tak diperkuat Aguero dan Silva.
Raheem Sterling mampu meniupkan napas hidup sehingga City tetap melaju kencang dan memimpin balapan perburuan gelar Premier League 2015/16. City sukses membenamkan Bournemouth 5-1 dengan Sterling muncul sebagai bintang yang paling terang.
Pemain yang direkrut City dari Liverpool dengan biaya 49 juta pound (sekitar 1,01 triliun rupiah) itu tiga kali menjebol gawang Bournemouth. Hal yang bikin Sterling spesial adalah ia merupakan orang Inggris pertama yang mempersembahkan hattrick bagi City di era Premier League.
“Sterling mesti meningkatkan kualitas penyelesaiannya. Ia melakukan itu hari ini. Ia masih muda dan akan terus berkembang,” kata pelatih Man. City, Manuel Pellegrini, di situs resmi klubnya.
“Saya rasa ia bukan striker seperti Kun atau Wilfried Bony. Namun, saya katakan hal ini saat ia datang, bahwa saya yakin ia akan lebih sering mencetak gol ketimbang di Liverpool,” ujar pelatih asal Cile itu menambahkan.
Keyakinan Pellegrini sejauh ini tak keliru. Di Premier League 2015/16, Sterling sukses bikin empat gol dari 18 upaya yang dilepaskannya.
Rasio konversi peluang Sterling saat ini sudah lebih baik daripada saat dirinya masih berseragam Liverpool. Di laga versus Bournemouth, Sterling juga membuktikan bahwa ia bisa tampil efektif kala beroperasi lebih ke tengah. Pellegrini menempatkan pemain berusia 20 tahun itu persis di belakang Bony yang bertugas sebagai ujung tombak.