Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Usai penyelenggaraan Piala Kemerdekaan 2015, 24 tim peserta kembali dilanda kebingungan. Sudah tak ada lagi turnamen untuk mendapatkan pemasukan dari match fee.
Tak hanya itu, manajemen mulai resah dengan nasib pemain. Mata pencaharian pemain di sepak bola terancam dan kemampuan mengolah bola mereka bisa saja berkurang lantaran tak diasah lagi.
"Kami sangat berharap ada turnamen lagi. Jujur turnamen bisa menjadi rezeki untuk teman-teman di klub," kata Babay Kanawi, Manajer Perserang Serang.
Semenjak timnya terhenti di babak 8 besar Piala Kemerdekaan, Perserang memutuskan untuk vakum sementara. Tak adanya turnamen atau kompetisi yang diikuti membuat manajemen mengambil pilihan tersebut.
"Kami justru memiliki keinginan untuk menyelenggarakan sebuah turamen. Mungkin bertajuk Piala Gubernur Banten. Saya sudah berkomunikasi dengan bagian Humas Gubernur Banten," ucap Babay lagi.
Sekarang ia berharap ada respon positif dari Pemerintah Provinsi Banten. Ia pun sudah mempunyai renana akan mengikutsertakan tiga tim lain yang ada di Banten, Cilegon United, Persita Tangerang, dan Villa 2000 serta tim dari kasta tertinggi seperti Persija tau Persib.
"Yang jelas kami menyambut positif rencana itu. Saya sudah sempat dengar kabarnya. Kasian pemain kalau tak ada kegiatan," ucap Bambang Nurdiansyah, pelatih Persita.