Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
AC Milan disebut tengah berjudi saat mereka kembali merekrut Mario Balotelli pada bursa transfer musim panas ini.
Bukan rahasia lagi bahwa Balotelli adalah sosok nakal yang kerap menabrak aturan. Kendati demikian, pelatih Milan, Sinisa Mihajlovic, justru menginginkan anak asuhnya, terutama penghuni sektor ofensif, menjadi nakal seperti Balotelli.
Miha menganggap personel lini serang timnya terlalu polos dan enggan mengambil risiko. Laga derbi kontra Inter pekan lalu menggambarkan betul karakter tersebut.
Setelah mengancam via dua peluang Luiz Adriano di periode awal laga, Milan tiba-tiba kesulitan menembus pertahanan Inter sampai pertengahan babak kedua.
Permainan Il Diavolo Rosso (Setan Merah) baru kelihatan menyengat begitu Mihajlovic memasukkan Balotelli sebagai pengganti Carlos Bacca.
Balo punya banyak nyali untuk melakukan tembakan-tembakan spekulasi dari luar kotak penalti.
“Kami perlu lebih nakal dan menunjukkan determinasi di lini depan,” tutur Mihajlovic seperti dilansir Sportmediaset.
Soal penciptaan peluang gol, Milan memang tergolong payah. Musim ini mereka baru bikin tujuh tembakan ke gawang, rapor terendah dibandingkan tim-tim Serie A lain.
Penempatan Keisuke Honda sebagai trequartista (penyerang lubang) dianggap media La Gazzetta dello Sport sebagai salah satu penyebab menurunnya agresivitas Milan.
Perang Trequartista
Koran berwarna kertas merah jambu itu menyebut Honda melambatkan tempo permainan Il Diavolo.
Ia bak mobil yang tak dilengkapi pedal gas. Kendati demikian, saat menjamu Palermo di San Siro, Sabtu (19/9), Mihajlovic mengaku akan tetap memercayakan posisi trequartista Milan kepada Honda.
“Starter yang mentas di derbi akan turun sejak menit pertama di partai kontra Palermo,” tutur pelatih asal Serbia itu.
Bukan hal yang aneh mengingat selepas derbi melawan Inter Miha berujar bahwa ia telah menemukan Milan versinya.
Milan versi Miha akan sempurna jika Honda mampu menjalankan fungsi asli trequartista, yakni figur yang mampu menciptakan sekaligus menyelesaikan peluang.
“Honda adalah pemain profesional. Ia banyak melakukan pengorbanan saat tak memegang bola. Sekarang, ia mesti lebih agresif menyerang,” kata Mihajlovic.
Wajar jika Mihajlovic menuntut Honda menaikkan standar kualitas saat melawan Palermo.
Soalnya, Palermo memiliki fantasista (pemain kreatif) andal dalam rupa Franco Vazquez. Vazquez mengkreasi dua dari total empat gol Palermo di Serie A 2015/16.
“Vazquez seperti Roberto Baggio. Ia menyediakan elemen fantasi. Ia adalah orang untuk bola-bola menentukan,” kata Presiden Palermo, Maurizio Zamparini.
Vazquez merupakan senjata utama Palermo untuk melanggengkan status mereka sebagai salah satu la bestia nera (monster hitam) Milan. Sejak Serie A 2004/05, Palermo mampu meraup tujuh kemenangan atas Milan dan tiga di antaranya mereka bukukan di San Siro.
Penulis: Sem Bagaskara