Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tata kelola sepak bola yang lebih baik seperti janji Tim Transisi bentukan Menpora Imam Nahrowi, tak terwujud. Hingga akhir pekan ini, Tim Transisi yang mengelola Piala Kemerdekaan belum mampu memenuhi kewajibannya kepada klub-klub peserta.
PSMS Medan, yang menjadi juara turnamen tersebut, hingga kini belum menerima sepeser pun uang hadiah turnamen Piala Kemerdekaan sebesar Rp 1,5 miliar. Klub asal Medan terus dijanjikan oleh Tim Transisi, namun tanpa kepastian. Alasannya, Tim Transisi masih menunggu uang dari sponsorship turnamen itu.
Pihak sponsor belum mau mengucurkan uangnya karena belum menerima laporan pertanggung jawaban turnamen. Piala Kemerdekaan ini sendiri dalam penyelenggaraannya juga melibatkan event organizer, PT Cataluna Sportindo.
Kini manajemen PSMS berencana untuk datang langsung ke Jakarta, guna menemui Menpora. Ayam Kinantan akan menuntut tanggung jawab kepada Tim Transisi dan Menpora mengenai uang hadiah yang mereka sangat perlukan untuk memberikan gaji dan bonus bagi para pemain.
Manajer PSMS, Andry Mahyar geram dengan janji-janji palsu yang sebelumnya diberikan oleh tim bentukan Menpora tersebut. "Para pemain berharap pihak panitia jangan lagi memberikan janji palsu dan harapan yang tidak jelas kepada pemain PSMS Medan," ungkap Mahyar, yang sudah sebulan lebih menunggu janji yang tidak pasti.
Menurut Mahyar, pihak panitia yang berjanji akan mencairkan hadiah tersebut paling lama pekan depan. Namun jeda waktu tersebut dianggap terlalu lama karena Piala Kemerdekaan telah rampung sejak 13 September silam.
"Mereka janji minggu depan, terus. Hingga kini kami belum dapat konfirmasi lagi," ujar Mahyar.