Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Problem Depay Bukan Sekadar Kendala Fisik

By Sabtu, 17 Oktober 2015 | 05:00 WIB
Memphis Depay, tergoda dengan pola hidup glamor. (Getty Images)

Louis van Gaal mengaku punya alasan kuat mempercepat proses pembelian Memphis Depay dari PSV. Sang pelatih tak mau kecolongan karena klub kaya Prancis, PSG, rupanya menunjukkan minat serupa terhadap orang yang disebutnya sebagai salah satu pesepak bola muda paling bertalenta di dunia saat ini.

Hanya, ketika itu LvG juga mewanti-wanti publik untuk tak langsung berharap banyak.

"Dia akan sadar bahwa Premier League tidaklah mudah," tutur Van Gaal ketika itu.

Peringatan Van Gaal sepertinya menjadi kenyataan. Memphis belum kunjung mampu membuktikan kepantasan banderol 25 juta pound alias sekitar 510,37 miliar rupiah tersebut.

Diharapkan bisa menjadi penyumbang gol, pemuda yang merajah dadanya dengan tulisan "Dream Chaser (Pengejar Mimpi)" itu cuma bisa empat kali menjebol gawang lawan dalam 13 laga berkostum Setan Merah. Hanya satu gol di antaranya yang tercipta di Premier League.

Populer

Memphis sendiri sadar betapa penampilannya masih belum memuaskan. Hanya, ia beralasan hal tersebut tak lain karena dirinya masih belum total bisa menyesuaikan diri dengan tuntutan fisik di Liga Inggris.

"Begitu banyak pertandingan yang mesti saya jalani di Manchester. Hanya sedikit waktu untuk beristirahat. Berat sekali. Dua pertandingan dalam seminggu, selalu dalam level tinggi, dan tubuh saya masih harus menyesuaikan dengan itu semua," ujarnya di Manchester Evening News.

Apakah pembenaran itu layak dipercaya? Tidak demikian bila mencermati isu-isu yang beredar di antara awak media Negeri Ratu Elizabeth. Fokus Depay dianggap tidak sepenuhnya berada di lapangan, melainkan terpecah akibat kehidupan glamor ala pesohor.

Sang pemain sempat dikritik karena kedapatan berpesta selepas kekalahan 0-3 kontra Arsenal beberapa waktu lalu. Depay sendiri bermain buruk di laga itu dan ditarik ke luar lapangan saat turun minum.

Asisten manajer Ryan Giggs turut mencermati pola hidup sang pemain. Sebagaimana dilansir koran Sunday People, Giggs bahkan sudah meminta Depay untuk lebih mengendalikan kehidupannya.

Namun, Giggs dan petinggi klub sepertinya tak bisa cuma mengandalkan kesadaran Depay semata. Anak muda itu tengah berada dalam gelimang popularitas. Tolok ukur sederhana bisa dilihat dari data penjualan jersey pemain musim ini. Menurut Kitbag, jumlah permintaan akan kostum bernomor punggung 7 milik Depay hanya kalah dari Lionel Messi (Barcelona) dan Cristiano Ronaldo (Madrid).

Dengan fulus melimpah, sangat mudah bagi pemain seusia Depay untuk terus berpaling dari sepak bola yang telah membesarkan namanya. Dari semua orang yang ada di United saat ini, Giggs adalah salah satu yang paling tepat dijadikan anutan soal konsentrasi total pada permainan.

Penulis: Andew Sihombing