Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Puluhan Ribu Bobotoh Akan Birukan GBK

By Aloysius Gonsaga - Kamis, 15 Oktober 2015 | 07:31 WIB
Pertemuan para bobotoh. (Erwin Snaz/BOLA)

Puluhan ribu bobotoh Persib Bandung dipastikan akan memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, tempat pertemuan partai final turnamen Piala Presiden 2015, 18 Oktober nanti. Kepastian itu dilontarkan Dirigen Viking Persib Club (VPC), Yana Umar, usai melakukan pertemuan dengan Manajer Persib, Umuh Muchtar, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dan jajaran Polrestabes Bandung, Rabu (14/10) di Graha Persib, Jl Sulanjana Bandung.

"Saat ini yang sudah daftar di Bandung saja ada 20.000 bobotoh, belum yang di luar Bandung. Kalau se Jawa Barat bisa mencapai 30.000, tapi plus luar Bandung kemungkinan bisa mencapai 70.000 bobotoh yang datang mendukung langsung Persib," ujar Yana.

Yana mengatakan semua bobotoh yang akan ke GBK sudah dipastikan memegang tiket, sehingga begitu datang ke Stadion langsung masuk. "Jadi semua bobotoh setibanya di GBK jangan sampai menunggu tapi langsung masuk untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," tambahnya.

Dikatakan Yana, teknis pemberangkatan bobotoh rencananya akan dikumpulkan di Pasteur atau Gasibu, bahkan bisa dibeberapa titik, dan kemungkinan titik pertemuan dilakukan di Padalarang (pintu tol). Setelah berkumpul, semua konvoi menuju Jakarta dengan pengawalan dari pihak keamanan.

"Kami akan melakukan koordinasi terus dari Viking yang ada di pusat dengan distrik-distrik Viking seluruhnya. Kami berharap dalam perjalanan nanti clear area, kosongin khusus pemberangkatan, begitu juga pulangnya dan sepanjang jalan dikawal terus oleh pihak keamanan," kata Yana.

Yana sendiri sudah meminta kepada seluruh bobotoh yang menuju GBK benar-benar bertujuan mendukung penuh Persib tanpa bersinggungan dengan suporter lain. "Saya yakin dengan pengawalan ketat tidak akan terjadi seperti yang sudah-sudah, apalagi melibatkan keamanan banyak dari kepolisian dan TNI," ujarnya.

Sementara Ketua Umum Bobotoh Maung Bersatu (Bomber), Asep Abdul mengaku baru mendapatkan 20 bus untuk mengangkut anggota Bomber. "Tapi itu masih kurang karena sampai saat ini masih banyak yang daftar, dan kami kesulitan juga mendapatkan bus. Rata-rata khawatir terulang lagi seperti dulu. 20 bus yang mau itu karena kebetulan sangat dekat dengan kami," ujarnya.

Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar mengaku bahwa bobotoh yang hadir bisa mencapai ratusan ribu, namun pihak Mahaka Sports and Entertainment hanya menyanggupi menampung bobotoh sebanyak 30.000. "Saya sudah minta ke Mahaka untuk menyiapkan tiket 70.000 lembar atau minimal 50.000 lembar karena hampir semua bobotoh ingin datang mendukung langsung tim kesayangannya di final nanti," ujar Umuh.

Umuh sendiri saat ini masih mencari bus yang akan dipersiapkan untuk para bobotoh. Namun belum bisa dipastikan berapa jumlah bus yang akan disiapkan. "Kami masih mencari bus lagi, tapi sekitar seratus bus sudah siap mengangkut bobotoh," kata Umuh.

Umuh berharap pihak Mahaka, terutama keamanan bisa menjamin keamanan para bobotoh yang ingin mendukung Persib di GBK nanti."Insya Allah tidak ada apa-apa, saya mohon pengamanan ketat dan pihak penyelenggara benar-benar bertanggung jawab kalau terjadi apa-apa. Jangan sampai kejadian seperti lalu tidak ada pertanggungjawabannya," tambah Umuh.

Bahkan Umuh rencananya akan mencoba berkoordinasi dengan TNI ataupun Kepolisian agar bisa meminjamkan kendaraannya seperti bus maupun truk untuk mengangkut para bobotoh. "Nanti saya akan coba bicara dengan Panglima dan Kapolda Jawa Barat untuk meminjam truk atau bisnya. Kalau bisa lebih bagus dan aman," kata Umuh.

Umuh percaya aparat gabungan yang disiapkan sebanyak 30.000 personel itu bisa mengantisipasi terjadinya kericuhan. Hanya saja Umuh kecewa dengan Mahaka Sports and Entertainment yang tidak memberikan jawaban soal jaminan asuransi. Padahal, itu cukup penting sebagai langkah antisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diharapkan.

Umuh juga mengimbau kepada seluruh bobotoh agar jangan sampai menerima tawaran apabila pihak penyelenggara menyediakan layar lebar di luar kawasan stadion. Lantaran hal itu dinilainya bakal memancing kericuhan dan gangguan dari The Jakmania.

Penulis: Erwin Snaz