Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kejuaraan Asia Bulu Tangkis Junior U-15 dan U-17 digelar di GOR Djarum Jati, Kudus, 7-11 Oktober. Dua belas negara mengikuti ajang yang disponsori oleh Blibli.com ini.
Total 268 peserta yang turut serta dari 12 negara. Indonesia menurunkan 71 atlet yang merupakan perwakilan dari delapan klub, antara lain PB Djarum, Jaya Raya, Mutiara Cardinal, dan Exist.
“Turnamen ini menjadi barometer untuk pembinaan atlet junior. Kompetisi ini menggambarkan peta bulu tangkis Asia dan dunia,” ujar Achmad Budiharto, Wasekjen PBSI, dalam konferensi pers yang digelar di Kudus, Selasa (6/10).
“Target Indonesia tentu lebih baik daripada 2013. Dua tahun lalu, Indonesia meraih empat gelar juara. Tahun ini harus lebih dari itu,” tutur Achmad.
Ya, Indonesia meraih empat gelar ketika ajang ini digelar di tempat yang sama pada 2013 sehingga jumlah yang lebih dari empat emas bakal dianggap sebagai kemajuan. Pada 2014, Indonesia hanya meraih dua emas.
Dari sisi penyelenggaraan, sebanyak enam lapangan akan digunakan dalam turnamen tahun ini dan pertandingan final akan disiarkan di Kompas TV. Selain itu, pertandingan di lapangan utama juga akan ditayangkan melalui live streaming.
Penyelenggaraan ajang ini patut dipuji. Soalnya, hanya Asia yang memiliki turnamen level junior U-15 dan U-17.
“Oleh sebab itu, kami akan mendukung bulu tangkis di skala nasional dan internasional,” tutur Lani Rahayu, Marketing Communication Manager Blibli.com.
Tanpa Tiongkok
Ajang ini menggelar dua kelompok umur, yakni U-15 dan U-17. Masing-masing menggelar lima nomor, yakni tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri, serta ganda campuran. Jadi, total 10 nomor yang dipertandingkan.
Namun, persaingan perebutan gelar juara ini tak akan diikuti oleh Tiongkok.
“Tiongkok tak ikut serta karena mereka memiliki turnamen dan liga sendiri. Mereka percaya diri dengan program yang mereka miliki,” ujar Chooi Weng Sheng, Events Manager Konfederasi Bulu Tangkis Asia (BAC).
Meski tanpa Tiongkok, turnamen ini dipastikan tetap seru karena para atlet yang turut serta adalah yang terbaik dari masing-masing negara.
Sementara itu, pencurian umur juga menjadi salah satu perhatian penyelenggara.
“Kami tentu melakukan screening dan ada tim keabsahan untuk memastikan para atlet ini sesuai dengan umur. Saya meyakini bahwa di turnamen ini tak ada yang mencuri umur,” ucap Achmad.
Penulis: Aprelia Wulansari