Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Terlambatnya pembayaran match fee Piala Kemerdekaan mulai mendapat sorotan dari Sekretaris Jenderal Badan Olah Raga Profesional (BOPI), Heru Nugroho.
Heru menilai PT Catalunya Sportindo sebagai promotor Piala Kemerdekaan, tidak mempersiapkan turnamen dengan matang.
“Semestinya, Catalunya sudah mengantisipasi anggaran pembayaran match fee. Sehingga mereka tak harus menggantungkan kewajiban pembayaran ke sponsor,” kata Heru saat dihubungi Harian BOLA, Senin (21/9).
Sebelumnya, Catalunya berdalih tersendatnya pembayaran match fee disebabkan karena sponsor yang tak kunjung mencairkan anggaran.
Sponsor baru bisa mengeluarkan anggaran jika mereka telah menerima laporan lengkap jalannya turnamen Piala Kemerdekaan. Rencananya, Catalunya akan mengirimkan laporan lengkap tersebut kemarin (21/9).
Saat ini, Catalunya diketahui belum membayar lunas match fee semifinal dan final Piala Kemerdekaan.
Mereka pun masih harus membayar PSMS Medan sebagai juara Piala Kemerdekaan dengan hadiah 1,5 miliar rupiah dan Persinga Ngawi sebagai runner-up dengan hadiah 1 miliar.
Bahkan, selain berdampak pada match fee, tersendatnya aliran dana sponsor membuat Catalunya tak sanggup membayar penuh honor wasit. Sejauh ini, mereka baru melunasi 70 persen honor para wasit.
Rabu (22/9), BOPI dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan manajemen Catalunya. Selain membahas soal keterlambatan pencairan match fee, dalam pertemuan itu BOPI pun akan mengevaluasi hasil turnamen Piala Kemerdekaan.
“Semoga hasil pertemuan besok dapat memunculkan solusi agar match fee segera dilunasi. Piala Kemerdekaan adalah contoh untuk turnamen seterusnya,” ujar Heru.
Penulis: cw-1