Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Spanyol menghidupkan kans untuk mempertahankan trofi Euro yang mereka raih pada 2008 dan 2012.
La Furia Roja telah memastikan diri sebagai salah satu kontestan Euro 2016 yang digelar di Prancis. Kepastian tersebut didapatkan Spanyol dengan cara meyakinkan. Skuat arahan Vicente del Bosque menang telak 4-0 atas Luksemburg, Jumat (9/10).
Pesta gol ke gawang Luksemburg menjawab tuntas kritik yang mengatakan bahwa personel lini depan Spanyol dihantui problem produktivitas. Bukan Diego Costa atau Alvaro Morata, yang berhasil merespons tudingan tersebut, melainkan penyerang belia Valencia, Paco Alcacer.
Alcacer bikin dua gol saat Spanyol membantai Luksemburg 4-0. Penyerang 22 tahun itu seolah hendak mengonfirmasi bahwa dirinya adalah penyerang “nomor 9” terbaik La Furia Roja saat ini.
Usai pergelaran Piala Dunia 2014, Del Bosque telah menjajal empat penyerang bertipe bomber di partai resmi maupun uji coba. Mereka adalah Costa, Morata, Alcacer, dan Juanmi.
Bicara ketajaman, Alcacer adalah yang terdepan. Ia tampil dalam sembilan laga, tepatnya 470 menit, dan mengemas enam gol. Rata-rata Alcacer bikin sebiji gol saban mentas selama 78 menit di lapangan hijau. Sebanyak lima dari total enam gol pemain berpostur 175 cm itu tercipta di ajang Kualifikasi Euro 2016.
Alcacer merupakan pemain tersubur di Grup C yang juga dihuni oleh Slovakia, Ukraina, Belarusia, Luksemburg, dan Masedonia. Alcacer punya kesempatan menambah pundi-pundi golnya tatkala Spanyol mementaskan laga pamungkas grup di markas Ukraina, NSK Olimpiyskyi, Senin (12/10).
Alcacer berpotensi mentas sejak menit pertama karena Del Bosque tak punya banyak pilihan di sektor penyerang. Sang pelatih mendapati dua pemain ofensifnya, yakni Morata dan David Silva, terkapar cedera di partai kontra Luksemburg. Morata dan Silva pun tak turut serta dalam lawatan ke Ukraina.