Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Everton vs Chelsea: Balas Cinta yang Kandas

By Sabtu, 12 September 2015 | 14:02 WIB
Bek Everton, John Stones, menjadi incaran Chelsea untuk dipermalukan. (Michael Regan/Getty Images)

Pada Sabtu (12/9), Chelsea bakal mendatangi markas Everton. Diperkirakan ada gumpalan semangat yang lebih di kubu Chelsea, yaitu motivasi membalas cinta yang kandas.

Chelsea memang punya perhitungan tersendiri soal Everton. The Blues merasa telah dipermalukan berkaitan dengan penolakan dalam upaya mereka mendapatkan bek tengah John Stones.

Padahal, Chelsea terus memohon sampai bursa transfer musim panas benar-benar berakhir pada 1 September.

Sudah empat proposal dilayangkan The Blues demi mengetuk hati petinggi Everton. Setiap proposal dibuat, nilai tawarannya selalu meningkat. Namun, hasilnya nihil.

Akibatnya, menjelang pintu bursa ditutup, Chelsea melakukan pembelian yang tergesa-gesa alias panic buying. Bek Nantes berdarah Senegal, Papy Djilobodji, diboyong dengan harga 2,7 juta pound atau 58 miliar rupiah ke Stamford Bridge.

Djilobodji terkenal di negaranya, sampai-sampai penyanyi rap lokal bernama Admow kabarnya merekam sebuah lagu yang berjudul A La Djilobodji menjelang Piala Afrika lalu. Namun, kiprah pemain itu masih menjadi pertanyaan besar untuk ajang sekelas Premier League.

Sebaliknya, hal yang membuat Chelsea begitu jatuh cinta kepada Stones ialah pemain kelahiran Barnsley, Inggris, 28 Mei 1994, itu memang produk spesial. Keunggulan pemain berusia 21 tahun itu ialah kemampuan mengatasi tekanan.

Kerap terlihat Stones malah lebih tenang ketimbang bek senior Everton, Phil Jagielka, yang juga anggota timnas Inggris. Stones juga tetap kalem melakoni tugasnya di Everton ketika berita tentang keinginan Chelsea meminang dirinya sangat mendengung di media.

Padahal, diincar klub besar seperti Chelsea dan manajer sekelas Jose Mourinho sungguh menggoda. Karena itu, di mata dan hati Manajer Everton, Roberto Martinez, pemain belianya itu sangat berpotensi untuk menjadi kapten timnas Inggris.

Jadi, ada alasan mengapa Chelsea jatuh cinta berat kepada Stones. Mourinho dipastikan akan ngiler saat membayangkan Stones berpasangan dengan Gary Cahill. Begitu juga saat membayangkan Stones menjadi kapten timnas Inggris, yang berarti betapa bangganya Mourinho, seperti yang pernah terjadi pada John Terry.

Proposal Kelima

Stones masih memiliki durasi kontrak tiga tahun di Everton pada akhir musim ini. Musim lalu Stones tampil di 23 laga Premier League bersama Everton.

Ternyata The Blues belum kapok ditolak Everton. Kabarnya, Chelsea masih terus menyimpan harapan dengan menyiapkan proposal kelima untuk bursa transfer musim dingin, yang akan dibuka pada Januari 2016.

Kemungkinan Chelsea akan menaikkan tawaran mendekati 40 juta pound atau sekitar 870 miliar rupiah. Pada penawaran sebelumnya, angkanya terus bergerak dari 30 juta pound dan meningkat menjadi 35 juta.

Namun, seperti yang sudahsudah, kemungkinan tawaran Chelsea untuk kembali ditolak juga tinggi. Pasalnya, Manajer Martinez menginginkan Stones sebagai bagian penting dari masa depan klub. Stones disiapkan bersama Ross Barkley, Seamus Coleman, dan Romelu Lukaku.

Everton ingin mulai membangun sebuah tim yang bisa menantang tim besar dalam beberapa tahun ke depan, seperti yang pernah dilakukan Leeds United pada era 1990-an.

Saat itu Manajer David O’Leary membuahkan paket bintang seperti Harry Kewell, Mark Viduka, Lee Bowyer, Ian Harte, sampai Jonathan Woodgate.

Leeds tak hanya mentereng di kompetisi lokal, tapi juga mampu menembus Liga Champion serta menyumbang pemain ke timnas masing-masing. Sebuah mimpi yang indah dari Everton tentunya.

Karena itu, pertemuan Everton dan Chelsea pada pekan depan sungguh menarik untuk dinanti. Everton memiliki mimpi besar dan bertemu Chelsea merupakan sesi terbaik untuk memulai langkah.

Sebaliknya, kubu Chelsea tidak hanya ingin bangkit dan menang atas Everton, tetapi juga bagaimana bisa menang dengan sekaligus membalas pahitnya cinta yang kandas.

Stones bisa menjadi titik bidik Mourinho dengan menekankan kepada para pemain Chelsea untuk mempermalukan pemain muda tersebut. Mourinho bisa pula menekankan kepada pemainnya untuk menciptakan kondisi agar Stones menyesal telah menolak pinangan Chelsea.

Penulis: Dedi Rinaldi