Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sudah cukup bagi Louis van Gaal dan Brendan Rodgers untuk mengumbar kebodohan dalam empat laga di Premier League. Kini saatnya menunjukkan jati diri sesungguhnya sebagai tim besar dan sebagai penghuni habitat the big four.
Dalam hal statistik, Van Gaal memang memiliki catatan bagus saat bertemu Rodgers. Hanya, oleh pecinta Manchester United saat ini, Van Gaal ditempatkan sebagai sosok yang dicintai sekaligus dibenci.
Van Gaal disebut-sebut hanya sebatas mampu memenangi penguasaan bola, bukan memenangi pertandingan. Karena itu, sisi yang ditonjolkan Van Gaal tetap penguasaan bola, tetapi juga harus bisa memenangi pertandingan.
Sektor pertama dan justru terpenting yang harus diperhatikan oleh Van Gaal ialah lini belakang. Bek tengah menjadi penghalang gempuran lawan dan duet Chris Smalling-Daley Blind masih yang terbaik bagi United ketimbang variasi lain yang tersedia.
Sementara itu, Matteo Darmian dan Luke Shaw merupakan yang terbaik di sisi kanan maupun kiri, termasuk kiper Sergio Romero tentunya. Sisi belakang menjadi vital karena tak hanya menjaga pertahanan, tapi juga diharapkan bisa membantu serangan sayap, terutama dari Shaw dan Darmian. Keduanya diharapkan tidak ragu dalam menusuk maupun melepas
umpan ke kotak penalti, bahkan melakukan tendangan langsung.
Jika hal itu sudah ditangani, gelandang dan striker akan hadir seperti “pelengkap” untuk menjadi sempurna. Dalam arti, rasa nyaman dalam menyerang menjadi muncul karena sektor belakang sudah aman dari gangguan.
Sementara itu, masalah yang harus ditangani Rodgers sebenarnya tidak jauh berbeda dari lawannya. Liverpool punya masalah di pertahanan, di mana para bek tiba-tiba kerap bermain terlalu dalam sehingga mudah dipancing emosinya oleh lawan.
Beberapa kartu yang diterima pengawal sektor belakang Liverpool memperlihatkan hal tersebut. Selain itu, kerapuhan sektor belakang juga dipengaruhi oleh peran gelandang bertahan yang ada di Liverpool.
Lucas Leiva tidak sehebat dulu, sementara Joe Allen seolah jalan di tempat. Dengan gaya Rodgers, yang kerap mengandalkan para gelandang dalam memenangi pertandingan, peran gelandang bertahan menjadi sangat vital.
Dengan kehadiran gelandang bertahan yang kukuh, tak pelak membuat gelandang-gelandang lincah sekelas Adam Lallana dan Roberto Firmino menjadi lebih fokus dalam membobol gawang lawan.
Pada musim lalu, para gelandang Liverpool terkenal banyak memproduksi gol. Karena itu, hal tersebut yang mesti dihidupkan kembali oleh Rodgers saat bertemu United.
Sisi lain keberuntungan Rodgers ialah Liverpool didorong untuk benar-benar bermain bola atas mengandalkan badan jangkung striker Christian Benteke. Apalagi bek-bek United masih terlihat gamang dalam duel udara menghadapi lawan.
Dedi Rinaldi