Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bek tim nasional Spanyol, Gerard Pique, mengaku lelah dengan tindakan suporter La Furia Roja yang mencemoohnya. Ia berharap situasi ini segera berakhir.
Dalam sebulan ini, Pique memang menjadi objek ejekan dari suporter Spanyol. Teranyar, bek Barcelona tersebut menerima siulan saat tampil pada pertandingan lanjutan kualifikasi Piala Eropa 2015 melawan Luksemburg, di Estadio Nuevo Municipal Las Gaunas, Logrono, Jumat (9/10/2015). Ternyata, intimidasi yang dilakukan suporter Spanyol membuat Pique frustrasi.
"Anda harus meminta suporter untuk menghentikannya. Aku hanya membicarakan soal apa yang kulakukan di lapangan. Tentunya, aku menginginkan masalah ini segera selesai. Namun, hal itu tergantung kepada suporter. Aku selalu memberikan segalanya dalam pekerjaanku," kata Pique.
"Tim nasional adalah rumah dan keluargaku. Aku sudah berada di tim nasional sejak mendapatkan panggilan pertama dan aku selalu menerima perlakukan yang baik," sambungnya.
Sikap suporter tersebut disebabkan tindakan Pique mendukung suporter Barcelona dan Atheltic Bilbao yang menyoraki lagu kebangsaan Spanyol pada final Copa del Rey, 30 Mei 2015. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa Pique mendukung kemerdekaan Catalan.
Namun, ia mengaku tak pernah melecehkan Spanyol. "Aku sepertinya telah beribu kali menjelaskan hal ini. Tidak perlu meragukanku dan komitmenku. Aku sudah lama bersama tim nasional sejak usiaku 16 tahun," tuturnya.
"Orang-orang bisa melihat melalui arsip dan melihat dari sumber mana pun mengenai pernyataanku di media sejak aku kecil. Anda tidak akan menemukan suatu komentar yang buruk soal tim nasional atau negera ini sehingga orang lain kesal," sambungnya.