Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Besarnya dukungan suporter saat menyaksikan Bali United bertanding dalam turnamen Piala Presiden 2015 di Stadion I Wayan Dipta ternyata meninggalkan masalah. Direktur Keuangan Bali United, Budi Lesmana, mengungkapkan, terdapat "kebocoran" penjualan tiket yang besarannya mencapai 20 persen.
Pihak panitia penyelenggara menduga, kebocoran dari penjualan tiket kelas reguler disebabkan lemahnya pengawasan saat penonton mulai memenuhi pintu masuk stadion.
“Jumlah tiket terjual dari pendukung sendiri sekitar 8 hingga 10 ribu tiket. Namun, hal itu tidak bisa dijadikan acuan juga," kata Budi, seperti dikutip dari tribunnews, Kamis (10/9/2015).
"Terkadang, kalau dilihat di lapangan berbeda dengan hasil yang kita dapat. Secara kasat mata ada 8 sampai 10 ribu tapi kebocoran-kebocoran itu masih ada sekitar 10 hingga 20 persen,” lanjutnya.
Sebelumnya, Manajemen Bali United sempat akan melakukan sweeping di saat laga kontra Persita Tangerang, Senin (7/9/2015) lalu. Sweeping yang urung dilakukan itu awalnya untuk mengecek gelang (tiket) di tangan para penonton yang ada di dalam stadion.
CEO Bali United, Yabes Tanuri mengatakan, evaluasi dua laga sebelum laga melawan Persita, manajemen menemukan banyak "penonton gelap", atau penonton yang lolos tanpa beli tiket.