Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan bek Manchester United, Rio Ferdinand, meyakini bahwa kurangnya kepemimpinan dan ketenangan dalam skuat Chelsea menjadi penyebab penampilan buruk The Blues di semua ajang.
The Blues mengalami kekalahan 1-2 dari Porto di Grup G Liga Champion 2015/16, Rabu (30/9). Musim mereka bergerak ke arah yang semakin buruk.
Skuat asuhan Jose Mourinho itu hanya menang dua dari tujuh laga pembukaan di EPL serta merana di peringkat ke-14 klasemen liga. The Blues kini tertinggal delapan poin dari pemimpin klasemen, Manchester United.
Ferdinand menyalahkan pemain Chelsea atas situasi ini, termasuk kekalahan yang mereka derita dari Porto di LC.
“Tidak ada ketenangan, tidak ada kepemimpinan yang nyata di lapangan. Lihat kembali di masa lalu, Mou punya Didier Drogba (kini di Montreal Impact), John Terry, serta Frank Lampard (New York City) yang jadi panutan pemain lain,” kata Ferdinand di BT Sports.
“Mereka akan mengatakan kepada pemain lain bahwa mereka sudah pernah di situasi seperti ini sebelumnya sehingga tak ada yang perlu dikhawatirkan. Pemimpin akan meminta pemain lain mengikuti mereka untuk melewati badai. Hal seperti ini yang tidak saya lihat di Chelsea sekarang. Tidak ada pemimpin yang disegani,” ucapnya lagi.
Kapten Chelsea, John Terry, berada di bangku cadangan saat Chelsea melawan Porto di Estadio do Dragao.
Ia juga menjadi pemain pengganti ketika The Blues bermain seri 2-2 di markas Newcastle United, dan ketika menghadapi Arsenal pada minggu sebelumnya.
Tidak hanya Terry yang menjadi cadangan dalam laga di Porto, Eden Hazard pun tidak diturunkan Mourinho sebagai starter.
“Ada intensitas yang tidak saya lihat dalam tim Chelsea sekarang. Padahal, hal itu menjadi bagian yang telah mereka bangun selama bertahun-tahun. Untuk memenangi pertandingan besar, Anda harus memiliki kerangka berpikir yang tepat,” ucap Ferdinand.
Menurut Rio Ferdinand, menempatkan Hazard dan Terry di bangku cadangan menyebabkan skuat tidak stabil. Para pemain mencari-cari inspirasi dan tidak melihat siapa pun.
“Ada masalah dalam kepercayaan serta komunikasi. Mereka harus benar-benar berjuang keras musim ini,” tutur pria berusia 36 tahun itu lagi.
Penulis: Josep Lopiwudhi