Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Steven Gerrard mengagumi pelatih Liverpool dulu dan sekarang, yakni Rafael Benitez dan Brendan Rodgers. Bila kelak menjadi manajer, ia ingin memadukan gaya dari dua sosok tersebut.
Menurut Gerrard, Rodgers punya kemampuan bagus sebagai seorang pelatih. Ia pun mengagumi cara pendekatan yang dilakukan pria asal Skotlandia itu.
Berbanding terbalik dengan Rodgers, Gerrard menilai Benitez sebagai sosok yang dingin dan kurang bisa bersosialisasi dengan pemain. Meski demikian, ia mengakui kehebatan taktik dan cara berpikir Benitez.
"Saya tidak akan bersikap dingin bila menjadi pelatih. Saya akan mencoba memadukan cara berpikir Benitez dan kemampuan manajer Rodgers," tutur Gerrard dalam buku otobiografinya yang berjudul Steven Gerrard: My Liverpool Story.
"Dari sisi kemanusiaan, saya suka Gerard Houllier dan Brendan Rodgers. Namun, dari segi sepak bola, saya tidak akan bekerjasama dengan orang yang dingin. Hubungan emosi dan jauh dengan orang-orang seperti Rafa Benitez dan Fabio Capello kadang-kadang dapat menghasilkan kesuksesan," imbuh eks kapten Liverpool itu.
Gerrard merasakan sentuhan tangan dingin Benitez selama enam tahun (2004–2010). Dalam kurun waktu tersebut, Reds meraih tiga gelar juara, termasuk di ajang Liga Champions.
Setelah era Benitez, Gerrard mengalami puasa gelar selama berada di bawah asuhan Rodgers. Ia lantas memilih untuk melanjutkan karier di Amerika Serikat bersama LA Galaxy.