Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebelum takluk di kandang Genoa 0-1 (27/9), Milan dilanda antusiasme berkat rentetan dua kemenangan berkesudahan 3-2 atas Palermo (19/9) dan Udinese (22/9).
Gairah kubu Rossoneri itu dilandasi ketajaman lini depan. Hal tersebut ditandai oleh performa oke si anak hilang yang kembali, Mario Balotelli. Penampilan Balotelli saat menghadapi Genoa kembali menuai pujian.
Pemain pinjaman dari Liverpool itu melakoni tugas sebagai inisiator peluang, penyalur bola, serta pembuka ruang bagi rekan setim. Sepanjang laga, Balo adalah pemain yang paling aktif melepas tembakan atau menciptakan kans.
Sangat disayangkan baginya, tiada satu pun gol tercipta. Permainan individu yang paten dari seorang Balotelli saja tak cukup mengangkat kinerja Milan secara keseluruhan. Dua rekan Balo di lini depan tak bisa melengkapi penampilannya secara sepadan.
Carlos Bacca, gagal cemerlang lagi. (Getty Images)
Luiz Adriano sangat sedikit terlibat serangan tim. Carlos Bacca juga bak kembali menghilang di partai-partai tandang. Bomber Kolombia itu diistirahatkan sebagai starter. Saat masuk di 10 menit terakhir, kehadirannya tidak banyak menolong tim.
“Kami tidak menunjukkan determinasi yang tepat. Kami berbahaya ketika menyerang, tapi tetap tak mampu mencetak gol. Kami kurang buas,” kata pelatih Milan, Sinisa Mihajlovic.