Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

McLaren Berada di Ambang Lembah Kehancuran

By Tulus Muliawan - Minggu, 27 September 2015 | 22:15 WIB
Jenson Button, belum menentukan masa depannya di McLaren. (Toru Yamanaka/AFP/Getty Images)

Rentetan hasil buruk yang diraih McLaren pada musim ini berlanjut di GP Jepang, Minggu (27/9). Akibatnya, mulai muncul benih-benih perpecahan di internal tim yang bermarkas di Woking, Inggris, itu.

Mengharapkan kado manis buat sang pemasok mesin Honda yang kembali tampil di kandang sendiri di F1 setelah 2008, hasil yang didapat McLaren justru sebaliknya. Alih-alih merebut poin, McLaren malah harus menanggung malu.

Fernando Alonso dan Jenson Button gagal mendulang poin. Alonso finis di posisi ke-11 dan Button lima peringkat lebih buruk. Total McLaren tak meraup poin dalam 11 dari 14 seri yang sudah digelar pada musim ini!

Bahkan, Alonso secara terang-terangan menyerang McLaren dan Honda di tengah lomba. Saat dengan mudah dilewati Marcus Ericsson (Sauber) di trek lurus, pebalap asal Spanyol itu meluapkan rasa frustasinya lewat radio tim.

"Power unit ini seperti mesin mobil GP2. Memalukan, sangat memalukan," kata Alonso.

Kuping bos McLaren, Ron Dennis, panas mendengar komentar Alonso. Selepas lomba, dia balik mengkritik dua kali juara dunia itu lewat media.

"Hal itu tak memperlihatkan profesionalisme yang saya inginkan dari pebalap kami. Bukan cara komunikasi yang baik dengan Honda," kata Dennis.

Masalah di trek menjalar ke luar lintasan. Prestasi buruk McLaren pada tahun ini membuat Alonso dan Button tak kerasan.

McLaren sudah tak menang dalam 52 balapan sejak GP Brasil 2012. Tinggal menunggu waktu bagi McLaren untuk melewati rekor terburuk 53 seri tanpa kemenangan pada 1977-1981. Di klasemen sementara, posisi McLaren cuma lebih baik dari Manor yang masih nirpoin.

Sebelum lomba, Dennis sudah mencoba menjernihkan suasana dengan mengatakan kepada media bahwa Button dan Alonso bakal tetap di McLaren pada musim depan.