Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kisruh Menpora dan PSSI yang sudah berlangsung sejak April lalu menurut Djamal Azis adalah bagian dari konspirasi politik tingkat tinggi. Anggota Komite Eksekutif PSSI tersebut selama ini ceplas-ceplos berbicara soal PSSI, tapi ia mulai membatasi diri. Djamal merasa dijadikan target operasi untuk dibungkam oleh orang-orang tertentu.
“Saya tidak bisa sebutkan siapa saja mereka itu. Jujur saja, saya ini sekarang lagi menjadi target operasi untuk dilumpuhkan juga. Kalau saya sampai menyebut nama, maka perkara besar langsung akan menghampiri saya. Mereka ini dekat dengan kekuasaan,” kata Djamal.
Hal itu semakin dikuatkan dengan adanya kekuasaan sangat besar yang diberikan kepada Tim Transisi. Hal itu pula yang terus dipermasalahkan oleh Djamal. “Apa sebenarnya kekuasaan mereka ini? Dasar hukumnya apa, kok diberikan kekuasaan sangat besar. Bahkan tim itu mampu mengintervensi Kepolisian, Imigrasi dan lain-lain. Bagi saya itu sangat aneh,” ucap Djamal.
Sementara, untuk memastikan tidak adanya kongres sepak bola yang akan digelar oleh pihak lain di luar PSSI, Djamal memastikan pihaknya sudah berkoordinasi dengan semua anggota PSSI. Ia meminta agar semua anggota tetap solid dan tidak mudah terpecah belah.
“Pengalaman membuktikan bahwa soliditas anggota PSSI seperti pada tahun-tahun 2011 hingga 2013 telah membawa organisasi ini tetap utuh dan bersatu meskipun dirongrong oleh pihak-pihak luar. Saya berharap, kali ini tetap sama,” ujar Djamal.