Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Chelsea di Ambang Mimpi Buruk 37 Tahun

By Senin, 5 Oktober 2015 | 15:00 WIB
Musim Terburuk Jose Mourinho Chelsea di Ambang Mimpi Buruk 37 Tahun JUARA.net - Krisis di tubuh Chelsea semakin nyata. Kekalahan 1-3 dari Southampton, Minggu (4/10), menelur kan rekor start ter buruk The Blues di Liga Utama Inggris selama 37 tahun. Dal (Julian Finney/Getty Images)

Krisis di tubuh Chelsea semakin nyata. Kekalahan 1-3 dari Southampton, Minggu (4/10), menelurkan rekor start terburuk The Blues di Liga Utama Inggris selama 37 tahun.

Dalam delapan pekan perdana musim ini, Chelsea cuma meraup delapan poin yang bersumber dari dua kemenangan, dua hasil imbang, serta empat kekalahan.

Jika patokannya hasil dalam delapan partai awal, rapor The Blues saat ini menjadi catatan terburuk sejak tim Chelsea 1978/79.

Ketika itu, mereka hanya mencatatkan satu kemenangan, dua kali seri, dan lima kekalahan. Apabila menggunakan sistem perhitungan tiga poin untuk satu kemenangan seperti zaman sekarang, The Blues (Si Biru) kala itu cuma meraup lima angka.

Situasi ironis karena pasukan Jose Mourinho pada start musim ini berubah drastis dari juara bertahan menjadi tim papan bawah dalam dua bulan perdana kompetisi.

Chelsea kini hanya terpaut empat poin di atas penghuni zona degradasi terdekat, Aston Villa. Status sebagai juara bertahan EPL dengan rekor start terburuk pun menjadi milik mereka. Kompetisi EPL 2015/16 masih panjang, tapi Mourinho mencoba realistis.

“Jarak kami dengan puncak klasemen semakin jauh. Target juara sudah sangat sulit. Dalam kondisi sangat buruk seperti sekarang, finis di posisi empat besar sudah bagus,” katanya saat diwawancarai Sky Sports usai laga kontra Southampton.

Jika meninjau kembali perjalanan pada 1978/79, John Terry cs. kini semakin terpojok karena sudah berada di ambang mimpi buruk.

Pada musim tersebut, The Blues finis sebagai juru kunci dan terdegradasi ke Divisi II! Berikut lima poin penting yang menyebabkan krisis Chelsea masih berlanjut sampai pekan kedelapan.

Penulis: Beri Bagja