Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lima Alasan Mihajlovic Bakal Gagal di Milan

By Selasa, 15 September 2015 | 07:00 WIB
Sinisa Mihajlovic, karakter kerasnya bagaikan pedang bermata dua. (Getty Images)

Sinisa Mihajlovic dihadapkan dengan berbagai tantangan sulit dalam upayanya mengembalikan AC Milan ke kasta tertinggi. Kendati Miha disebut sebagai pria berhati singa, ada lima alasan kenapa karier sang pelatih di Milan bisa tak berumur panjang.

1. Galak
Mihajlovic berniat menyatukan ruang ganti Milan dengan sikap tegasnya. Namun, Miha harus bisa mengendalikan amarah jika ia tak mau melihat skuat Il Diavolo terpecah belah.

La Gazzetta dello Sport pernah memberitakan bahwa karakter galak Miha mulai mendapatkan resistensi dari para pemain Milan. Milan adalah klub yang bangga mendeskripsikan diri sebagai keluarga.

Salah satu pelatih tersukses Milan, Carlo Ancelotti, bahkan selalu memosisikan dirinya sebagai teman ngobrol sekaligus figur ayah bagi para pemainnya. Sikap protektif terhadap pemain juga ditunjukkan oleh penerus Ancelotti, dari mulai Leonardo Araujo hingga Filippo Inzaghi.

Karakter Miha bagai pedang bermata dua. Ia bisa saja mendatangkan kestabilan tapi juga punya risiko dimusuhi para pemainnya sendiri.

2. Miskin Fantasista
Mihajlovic menegaskan bahwa format 4-3-1-2 akan menjadi andalannya di Milan. Melalui skema itu, Miha ingin melihat Il Diavolo Rosso (Setan Merah) tampil dominan.

“Kami harus selalu mencoba mengontrol permainan tanpa peduli siapa lawan yang kami hadapi,” kata Mihajlovic di Football Italia.

Formasi 4-3-1-2 sangat identik dengan Milan. Pakem tersebut juga diandalkan Carlo Ancelotti, pelatih yang mengantar Il Diavolo menjuarai Liga Champion 2003 dan 2007.

Akan tetapi, rencana permainan Ancelotti bisa diterjemahkan secara apik di atas lapangan karena sang pelatih yang akrab disapa Carletto itu memiliki fantasista (pemain kreatif) melimpah. Pada 2002/03 Ancelotti punya Andrea Pirlo, Manuel Rui Costa, Clarence Seedorf, dan Rivaldo.

Kemewahan serupa tak dimiliki Miha. Milan asuhannya masih kesulitan mendominasi permainan lantaran tak memiliki fantasista jempolan. Dari penghuni skuat Milan saat ini, barangkali hanya Riccardo Montolivo yang bisa dibilang piawai dalam hal mendistribusikan bola dan membangun serangan.

3. Silvio Berlusconi
Presiden Milan, Silvio Berlusconi bukanlah, figur "pemakan pelatih" seperti halnya bos Palermo, Maurizio Zamparini. Akan tetapi, sudah menjadi  rahasia umum bahwa Berlusconi kerap mencampuri urusan dapur tim.