Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Inter Bidik Scudetto, tetapi Tak Didukung Sejarah

By Anju Christian Silaban - Sabtu, 26 September 2015 | 15:43 WIB
Para pemain Inter Milan merayakan kemenangan atas Hellas Verona pada pekan kelima Serie A, Rabu (23/9/2015). (Tullio M. Puglia/Getty Images)

Gelandang Inter Milan, Fredy Guarin, mulai membicarakan peluang meraih Scudetto setelah timnya selalu meraih kemenangan pada lima pekan pertama Serie A 2015-2016. Namun, catatan kemenangan beruntun pada pertandingan pertama liga sempat nahas untuk I Nerazzurri.

Terakhir, Inter mengalahkan Hellas Verona pada lanjutan Serie A di Stadion Giuseppe Meazza, Rabu (23/8/2015). Berkat kemenangan tersebut, tim asuhan Roberto Mancini bertengger di puncak klasemen dengan koleksi 15 poin.
Seiring penampilan impresif pada awal musim, Guarin pun bersikap optimistis. Dinilai gelandang berkebangsaan Kolombia ini, musim ini menjadi saat yang tepat bagi Inter membidik gelar juara.
"Saya mengalami periode tiga tahun ketika kami tak mampu berada di jalur yang tepat. Ada perubahan positif dari periode sulit tersebut, yaitu pengalaman. Kini, dengan kehadiran beberapa pemain baru dan pelatih, kami punya peluang besar untuk memikirikan Scudetto," katanya.
Catatan tersebut memang langka bagi Inter. Kali terakhir Inter memenangi lima pertandingan pertama liga yakni pada musim 1966-1967.
Akan tetapi, musim tersebut berakhir antiklimaks untuk Inter. Mereka gagal memenangi lima pertandingan terakhir liga. Salah satunya, Inter kalah 0-1 di markas Juventus. Alhasil, Juventus berhak meraih gelar juara dengan keunggulan satu poin atas Inter.

Terakhir, Inter mengalahkan Hellas Verona pada lanjutan Serie A di Stadion Giuseppe Meazza, Rabu (23/8/2015). Berkat kemenangan tersebut, tim asuhan Roberto Mancini bertengger di puncak klasemen dengan koleksi 15 poin.

Seiring penampilan impresif pada awal musim, Guarin pun bersikap optimistis. Dinilai gelandang berkebangsaan Kolombia ini, musim ini menjadi saat yang tepat bagi Inter membidik gelar juara.

"Saya mengalami periode tiga tahun ketika kami tak mampu berada di jalur yang tepat. Ada perubahan positif dari periode sulit tersebut, yaitu pengalaman. Kini, dengan kehadiran beberapa pemain baru dan pelatih, kami punya peluang besar untuk memikirkan Scudetto," katanya.

Catatan tersebut memang langka bagi Inter. Kali terakhir Inter menorehkan rapor serupa yakni pada musim 1966-1967. Ketika itu, Inter tak cuma memenangi lima, tetapi tujuh pertandingan pertama Serie A.

Akan tetapi, musim tersebut berakhir antiklimaks untuk Inter. Mereka gagal memenangi enam pertandingan terakhir di liga. Salah satunya, Inter kalah 0-1 di markas Juventus. Alhasil, Juventus berhak meraih gelar juara dengan keunggulan satu poin atas Inter.

Berikut ini adalah kiprah Inter pada tujuh pertandingan pertama Serie A 1966-1967:

18 September 1966 - Foggia 0-4 Inter Milan

25 September 1966 - Inter Milan 2-0 Vicenza

2 Oktober 1966 - Atalanta 0-5 Inter Milan

8 Oktober 1966 - Inter Milan 2-1 SPAL

16 Oktober 1966 - Lecco 0-2 Inter Milan

23 Oktober 1966 - Inter Milan 1-0 Brescia

6 November 1966 - Torino 0-2 Inter Milan

Berikut ini adalah kiprah Inter pada enam pertandingan terakhir Serie A 1966-1967:

23 April 1967 - Inter Milan 0-0 Lazio

30 April 1967 - Cagliari 1-1 Inter Milan

7 Mei 1967 - Juventus 1-0 Inter Milan

14 Mei 1967 - Inter Milan 1-1 Napoli

21 Mei 1967 - Inter Milan 1-1 Fiorentina

1 Juni 1967 - Mantova 1-0 Inter Milan

Berikut Ini adalah klasemen akhir Serie A 1966-1967

1. Juventus (49)

2. Inter Milan (49)

3. Bologna (45)

4. Napoli (44)

5. Fiorentina (43)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P