Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Legenda Manchester United, Gary Neville, menyebut mantan klubnya itu sudah sangat berubah setelah era Sir Alex Ferguson berakhir. Norma dan filosofi Setan Merah kini sudah tidak sama lagi.
Neville mengaku khawatir dengan cara Manajer Louis van Gaal menangani skuat Manchester United. Mantan bek kanan itu menyebut para pemain seakan takut mendapat hukuman kala melakukan kesalahan dan kurang mendapat perintah dari manajer berusia 64 tahun itu.
Selain itu, Neville juga menyayangkan keputusan manajemen klub dalam menetapkan target dan memberikan dana transfer yang besar. Hal tersebut telah mengubah filosofi klub yang fokus pada pengembangan pemain muda dan mendatangkan pemain yang sesuai dengan permainan tim, bukan dengan status kebintangan sang pemain.
"Saya selalu menyatakan bahwa Manchester United harus memberikan kesempatan kepada manajer setidaknya dua hingga dua setengah tahun, meskipun apa yang didapat cukup memalukan," kata Neville kepada Sky Sports.
"Dukungan saya untuk Louis van Gaal tidak akan berubah, tetapi ada banyak tanda bahaya dalam beberapa hal yang kami lihat di dalam klub. Ia berada dalam posisi di mana ia harus mulai memberikan pertunjukan yang hebat dengan jumlah uang fantastis yang telah diberikan kepadanya serta dukungan yang luar biasa dari fans," lanjutnya.
"Jika dia telah memainkan permainan sepak bolanya dan mendapatkan hasil yang sama seperti saat ini ia peroleh setelah menghabiskan banyak uang bersama Bayern Muenchen atau Barcelona, ia akan berada dalam masalah besar," ungkap Neville.
"Kondisi ini hampir mirip dengan United di masa kanak-kanak saya. Para pemain tidak mendapat banyak perintah. Mungkin apa yang masih saya ingat di masa kecil saya adalah norma dan filosofi klub di bawah Sir Alex sangat tidak biasa," sebut Neville.
"United kini telah mulai melakukan hal-hal yang sebenarnya kami ejek di era Ferguson ketika klub lain berperilaku seperti itu (belanja pemain besar-besaran). Di situlah permasalahan yang saya rasakan."