Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Turnamen Piala Kemerdekaan rampung dengan meninggalkan utang yang belum terselesaikan. Sebagai contoh, Tim Transisi selaku penanggung jawab turnamen masih meninggalkan utang kepada panitia pelaksana (panpel) yang menjadi tuan rumah penyisihan grup.
Salah satunya panpel Persis Solo yang merupakan tuan rumah Grup C bersama Persiba Bantul. Secara terbuka, mereka menuntut Tim Transisi untuk melunasi utang 325 juta rupiah.
Ketua panpel Persis, Heri Isranto, menjelaskan biaya itu meliputi sewa stadion, keamanan, kesehatan, transportasi lokal, hingga sarana pendukung lain.
Selain itu, biaya operasional selama delapan pertandingan di Manahan mencapai lebih dari 800 juta rupiah.
“Menurut perhitungan kami, Tim Transisi berkewajiban membayar sebesar 375 juta. Sampai sekarang mereka belum menyelesaikannya,” kata Heri.
Sebenarnya Tim Transisi meminta panpel untuk menunggu pembayaran hingga satu pekan setelah berakhirnya babak penyisihan grup.
Persis memberi toleransi karena Tim Transisi disibukkan dengan semifinal dan final Piala Kemerdekaan yang digelar di Surabaya.
“Akhirnya mereka meminta toleransi, satu pekan setelah final akan diselesaikan pembayarannya. Namun, sampai saat ini tidak ada kabar kepastian. Kami hanya diminta menunggu. Entah sampai kapan kami harus menunggu,” ujar Heri.
Masalah bertambah setelah panpel masih berutang dengan pihak ketiga terkait sewa transportasi untuk laga-laga di Solo.
“Setiap pagi, kami harus menerima telepon dari mereka yang menagih pelunasan. Tapi mau bagaimana lagi, uang kami belum ada. Selama ini kami dijanjikan Andreas (Staf Kemenpora) bahwa duit itu segera diberikan,” ujar Heri.
Event organizer Piala Kemerdekaan, PT Catalunya Sportindo, meminta klub tuan rumah Piala Kemerdekaan untuk bersabar terkait utang biaya operasional itu. Direktur Operasional Catalunya, Yohanes Indra, menjelaskan saat ini Tim Transisi tengah mengaudit laporan kegiatan yang dikirim klub tuan rumah.
“Dari hasil audit itu nanti terlihat selisih angka yang mesti dibayarkan Tim Transisi kepada klub tuan rumah,” kata Yohanes saat dihubungi Harian BOLA, Selasa (22/9). Namun, Yohanes kembali meminta klub tuan rumah agar bersabar sebab semua urusan finansial Piala Kemerdekaan saat ini berada di tangan sponsor.
“Meski audit Tim Transisi telah rampung, pembayaran tetap harus menunggu sponsor untuk mencairkan dananya,” ujarnya.
Catalunya, lanjut Yohanes, telah mengirimkan laporan kegiatan lengkap sebagai salah satu syarat pencairan anggaran sponsor.
“Saya tidak dapat memastikan kapan dana sponsor akan cair. Yang pasti, mohon bersabar
karena semuanya pasti akan dibayarkan,” tutur Yohanes. (gon/cw-1)