Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Nama sang legenda Robby Darwis sangat melekat dengan Persib. Maklum, pemain asal Lembang itu ikut mempersembahkan gelar juara kompetisi perserikatan pada 1986, 1989, dan 1993. Robby juga kembali membawa Persib juara di kompetisi Liga Indonesia musim pertama, 1994/95.
Kesuksesan tersebut membuat nama Robby terkenal di Jawa Barat dan Indonesia, apalagi Robby juga cukup lama memperkuat timnas Indonesia.
Robby bergabung dengan timnas pada 1986 hingga 1997. Dia ikut membawa Indonesia ke semifinal Asian Games Seoul 1986. Prestasi terbaiknya bersama timnas adalah meraih medali emas SEA Games 1987 Jakarta dan SEA Games 1991 Manila.
Semua kesuksesan bersama Persib dan timnas tidak diraih Robby dengan mudah.
Pria kelahiran Bandung, 30 Oktober 1965 ini berkenalan dengan dunia sepak bola pada usia 10 tahun di kampung halamannya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
“Ketika umur 10 tahun, saya sudah senang main sepak bola karena memang sejak kecil sering nonton sepak bola. Saya menonton di lapangan sekitar kampung di Lembang maupun nonton di televisi,” ujar Robby.
“Di situ, saya merasa tertarik untuk menggeluti sepak bola. Sampai-sampai, saya suka bolos sekolah hanya karena nonton sepak bola,” ujar Robby membuka pembicaraan saat ditemui Harian BOLA di ruang kerjanya, Kamis (1/10/2015).
Keinginan Robby untuk menggeluti sepak bola mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya, apalagi keluarga besarnya memang suka sepak bola.
“Karena keluarga suka sepak bola, saya didukung keluarga untuk berkarir di sepak bola. Saya pun menjadi punya keinginan dan cita-cita untuk menjadi pemain Persib dan pemain tim nasional,” ujar Robby.
Wardaya (alm), Marek Jonata (asal Polandia), dan Obon Syahban merupakan tiga sosok yang cukup punya peran penting dalam menanjakkan karier Robby di sepak bola.
Menurut Robby, tiga sosok tersebut adalah Direktur Teknik Tim Maung Bandung kala itu. Karena Robby memiliki postur tubuh yang memadai, ketiganya pun membina Robby untuk diasah teknik dan skill-nya.
“Saat berumur 17 tahun, saya masuk tim Persib senior dan junior. Bahkan, di tim senior saya menjadi pemain inti. Pada 1983, saya benar-benar full memperkuat tim senior Persib sebagai pemain inti. Dari situ, saya merasa bangga karena bisa terpilih sebagai pemain Persib. Sejak saat itu, saya bertekad ingin membawa Persib juara,” ujar suami dari Suci Guntari ini.
Setelah tiga tahun membela Persib Bandung, keinginannya untuk mengangkat Persib sebagai kampiun akhirnya terwujud, tepatnya pada 1986 saat era perserikatan.
“Saat pertama membawa Persib juara, momen itu sangat berkesan bagi saya. Saya bisa mengangkat Persib dari degradasi ke promosi dan juara perserikatan. Itu sangat berkesan, apalagi kami menunggunya cukup lama,” ucap Robby.
Prestasi itu berlanjut pada 1989, 1993, dan Liga Indonesia pertama 1994/95. Karena juara Liga Indonesia, tim Persib pun otomatis masuk ke Liga Champion Asia 1995. Namun, langkah Tim Maung Bandung terhenti di babak delapan besar.
Meski gagal di Liga Champion, Robby mengaku ada kepuasan tersendiri saat ikut membawa tim Persib juara Piala Sultan Bolkiah di Brunei. Saat itu Robby dkk. mengalahkan Malaysia di final.
“Saat itu, yang kami dapatkan hanya kepuasan saja. Memang ada bonus, tapi tidak seperti sekarang. Bonus juara untuk kami sekitar 10 sampai 15 juta rupiah, tapi jumlah tersebut cukup besar saat itu,” ujar Robby.
Meraih prestasi bersama Persib membawa momen yang juga tak terlupakan dalam selebrasi. Robby tak bisa lupa ketika diarak keliling kota Bandung dan naik sisingaan (tarian khas Jawa Barat) ketika menjadi juara. “Saat itu kami bagaikan pahlawan saja karena dibawa keliling kota Bandung dan dipuji-puji, tapi memang tidak semeriah sekarang.
Bobotoh dulu tidak sebanyak sekarang, saya perhatikan luar biasa sekali saat Persib juara LSI 2014,” ujar Robby.
Robby berharap tren juara yang dimiliki Tim Maung Bandung bisa tetap dipertahankan jika kompetisi LSI kembali digulirkan. Ia pun yakin dengan kekuatan saat ini Persib akan menjadi juara turnamen Piala Presiden 2015.
Penulis: Erwin Snaz
Baca juga kenangan pahit Robby Darwis saat mencoba peruntungan di negeri jiran, Malaysia.
Lahir: Bandung, 30 Oktober 1965
Istri: Suci Guntari
Anak: 1. Kanigya Robbyana 2. Kareka Raka Robbyana (alm) 3. Ratu Naszra-Ratu Nazdah (kembar)
Tinggi: 180 cm
Berat: 83 kg Hobby: Sepak bola, futsal, dan voli
Pemain Favorit: Franz Beckenbauer
Tim Favorit: Belanda dan Persib Bandung
PRESTASI
Juara Perserikatan 1986, 1989, 1993
Juara Liga 1994-1995
Juara Sultan Bolkiah di Brunei 1987
Emas SEA Games 1987 dan 1991
KARIER PEMAIN
Persib Bandung
Tempo Utama
Tunas Inti
Kelantan FC
Persikab Bandung
Persikabo Bogor
PELATIH
Pro Duta Bandung
Persib Bandung (Asisten Pelatih)
Persib Bandung (pelatih)