Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tersingkir di Piala Presiden? Ya, Nganggur Lagi

By Caesar Sardi - Rabu, 23 September 2015 | 18:00 WIB
Laga Persija vs Persita di fase grup Piala Presiden. Usai gugur di turnamen tersebut, kedua klub tersebut belum memiliki kegiatan lain. (Yan Daulaka)

Dari total 16 klub partisipan Piala Presiden, sebanyak delapan klub masih bertarung di babak delapan besar. Namun, delapan tim lain yang mentok di fase grup terancam tanpa aktivitas lagi.

Pelatih Persija, Rahmad Darmawan, mengatakan bahwa manajemen tak lagi menghubungi pemain dan tim pelatih setelah Macan Kemayoran gugur di fase grup Piala Presiden.

Tak hanya itu, RD, sapaan akrab Rahmad, belum diberi kabar mengenai rencana manajemen Persija terkait masa depan para pemain.

Padahal pekan ini memasuki pekan kedua setelah Persija gagal di Piala Presiden. Sebelumnya, sang pelatih sempat mengatakan bahwa dua pekan setelah gagal di ajang tersebut, manajemen akan mengumpulkan seluruh pemain dan tim pelatih.

“Saya tidak tahu apa-apa. Pokoknya manajemen hanya menginstruksikan bahwa Persija diliburkan. Belum ada perkembangan terbaru,” ujar RD, saat dihubungi Harian BOLA, Selasa (22/9).

Saat ini, RD tengah disibukkan dengan sejumlah kegiatan coaching clinic untuk pesepak bola muda di sejumlah daerah.

“Hari ini (Selasa) saya berada di Bandung. Lusa (Kamis) saya berangkat menuju Kupang untuk kegiatan yang sama,” ujar RD.

Tak hanya itu, ia rutin terlibat dengan kegiatan sosial di Yayasan Gerbang Pemuda. Bersama yayasan tersebut, RD memantau pemulihan cedera beberapa pemain seperti Alfin Tuasalamony dan Abdul Rahman Lestaluhu.

PSGC dan Martapura

Bukan hanya Persija yang tak memiliki kegiatan usai gugur di Piala Presiden.

Salah satu wakil Divisi Utama di Piala Presiden, PSGC Ciamis, secara tak resmi telah menghentikan aktivitas skuatnya.

“Status pemain PSGC on call. Mereka berada di rumah masing-masing dan siap dipanggil bila nanti PSGC membutuhkan tenaga mereka. Kami punya 25 pemain yang semua menyatakan siap kembali ke PSGC,” ujar Heri Rafni Kotari, pelatih PSGC.

Kesiapan dan loyalitas Budiawan dkk. terhadap PSGC memang patut diacungi jempol. Menurut Heri, loyalitas itu muncul karena para pemain merasa nyaman bergabung di PSGC.

“Manajemen memberlakukan kebijakan uang muka kontrak hingga 25 persen untuk tampil di kompetisi. Ini mungkin yang membuat pemain betah bersama kami,” ujar Heri.

Sementara itu, wakil lain dari Divisi Utama di Piala Presiden, Martapura FC, mengaku tetap aktif meski intensitas latihan dikurangi.

“Secara formal tim tak pernah bubar. Kami tetap latihan, meski intensitasnya tak seberat bila persiapan di kompetisi. Kami hanya panggil lagi pemain lokal Kalsel,” ujar Ketua Umum Martapura FC, Muhammad Hilman.

Kebijakan serupa juga diambil dua kontestan asal Jawa Timur, Persela dan Gresik United. Kedua tim sama-sama “merumahkan” para pemainnya usai gugur di fase grup Piala Presiden.

Penulis: Gatot Susetyo/cw-1