Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
7 oleh sang lawan namun ada sisi positif yang berhasil dicontek oleh tim Indonesia yakni BERAS MERAH.
Penulis: Achmad Suwefi
Ternyata, para pilar Uruguay memakan beras merah sebagai menu utama yang disajikan oleh ofisial tim mereka dan dibawa langsung dari Uruguay.
Permainan Uruguay bisa tetap spartan selama 90 menit lebih bertanding dengan kandungan serat yang bagus dari beras merah. Hal ini sangat berbeda dengan timnas Indonesia yang sudah mulai goyah baik stamina maupun fokusnya jika sudah menginjak menit ke-60.
Nutrisi dalam sepak bola memang tidak bisa dipisahkan. Hal tersebut merupakan salah satu yang harus dimaksimalkan untuk menunjang kualitas serta kapasitas pemain di lapangan hijau.
Keberhasilan Jerman di Piala Dunia 2014 usai menaklukkan Argentina di final serta kemampuan fisik dan teknik seorang Cristiano Ronaldo dan yang lainnya menjadikan nutrisi dalam sepak bola kekinian sangatlah penting.
Penulis beruntung bisa membaca ulasan lengkap dari The FIFA Weekly edisi 21-28 Agustus tentang FOODBALL - Nutrition in Football yang membahas tuntas tentang NUTRISI dan SEPAK BOLA. Secara garis besar penulis pun jadi tahu perihal tentang pentingnya nutrisi.
Sekitar 150 Tahun lalu, filsuf Jerman, Ludwig Feuerbach mengatakan bahwa "Anda adalah apa yang Anda Makan" sedang seorang Arsene Wenger yang sudah satu dekade lebih melatih Arsenal pun memiliki pandangan sama tentang nutrisi dalam dunia sepakbola, "Makanan seperti bahan bakar. Jika Anda mengisi mobil Anda dengan jenis yang salah, mobil Anda tidak berjalan."
Nutrisi yang tepat dan dibutuhkan pemain akan membantu mereka menampilkan permainan terbaik. Pemilihan nutrisi tepat diyakini dapat mempertahankan berat tubuh ideal mereka serta mengurangi kemungkinan cidera.